Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto menyerahkan bantuan beasiswa transisi bagi murid yang kurang mampu tingkat SD dan MI serta SMP dan MTS tahun 2020 di Kabupaten Pati.
Seremoni penyerahan bantuan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Pati Saiful Arifin serta perwakilan guru maupun kepala sekolah dari masing – masing penerima.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Winarto mengatakan bahwa tujuan pemberian beasiswa ini ialah sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi murid yang kurang mampu.
“Selain itu, sebagai upaya mengantisipasi agar tidak terjadi putus sekolah di jenjang SD, MI, SMP dan MTS di Kabupaten Pati”, ujarnya saat menyampaikan laporan yang bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (3/11/2021).
Adapun sumber dana beasiswa tersebut, berasal dari APBD Pati tahun 2021
Sedangkan jumlah bantuan yang diberikan yaitu SD/MI sebesar Rp 1.000.000 kepada 1382 siswa. Sedangkan untuk tingkat SMP/MTS sebesar Rp 1.500.000 kepada 809 siswa. Sehingga total beasiswa yang diberikan sebanyak Rp 2.595.500.000.
Winarto mengucapkan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten yang selama ini telah memberikan perhatian dalam bentuk bantuan mulai dari tingkat KB/TK, SD/MI, SMP/MTS, Guru Madin, pengelola takmir dll.
“Kita perlu memahami bahwa dalam bantuan yang diberikan ini, terkandung makna motivasi dan tanggung jawab. Tanggung jawab disini artinya ialah agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya”, ucapnya.
Dalam pelaksanaan penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis dan terbagi menjadi dua sesi. Hal ini lantaran diterapkannya protokol kesehatan sehingga siswa yang datang untuk menerima bantuan tak lebih dari 50 orang.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto dalam arahannya mengatakan bahwa bantuan yang telah disalurkan langsung ke rekening penerima agar dapat digunakan dengan sebaik – baiknya untuk hal yang bermanfaat.
“Di tahun 2020 dan 2021, meskipun terjadi refocussing, namun bantuan beasiswa ini masih berjalan dan kita pertahankan meskipun nilainya juga masih terbatas”, ujar Bupati.
Bupati juga berpesan jangan sampai beasiswa ini digunakan untuk hal yang tidak perlu. Melainkan untuk kebutuhan yang menunjang pembelajaran. Ia menegaskan bahwa peran pemerintah daerah dalam mempedulikan para penerima beasiswa merupakan salah satu tuntutan untuk membawa pendidikan lebih baik lagi.
“Jangan sampai anak – anak yang mau melanjutkan pendidikan justru malah putus di tengah jalan. Setidaknya bantuan – bantuan yang digunakan untuk pendidikan ini bertujuan agar anak tidak putus sekolah”, tegasnya.
Bupati pun menyebut bahwa pihaknya berkomitmen mempercepat vaksinasi diantaranya untuk para pelajar. Ia berharap segera mendapatkan stok vaksin untuk anak – anak usia 12 tahun ke atas. Yaitu untuk pelajar SMP, MTs, SMA, SMK dan MA. Dan sejauh ini, pemerintah pusat masih mengkaji vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun.
“Apabila kondisinya semakin membaik, maka dapat segera dilaksanakan pembelajaran tatap muka. Sejauh ini hanya beberapa sekolah saja yang baru menggelar uji coba tatap muka”, pungkasnya. (Er)
The post Meski Ada Refocussing, Pemerintah Tetap Alokasikan 2,59 Milyar untuk Beasiswa Anak appeared first on Seputar Muria.