Seputarmuria.com, PATI – Pandemi covid-19 berdampak multisektor untuk semua daerah, termasuk dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Hasil reles BPS Kabupaten Pati pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar -1,15 (minus 1,15). Sedangkan dari hasil survei dampak covid yang direles BPS Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa covid-19 telah memukul sektor pariwisata.
Selain itu, ada 3 (tiga) lapangan usaha yang paling terdampak meliputi; Sektor perdagangan Besar dan Eceran, Sektor Transfortasi dan Pergudangan, dan sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Adanya larangan kunjungan wisatawan domestik dan macanegara menjadikan tempat wisata dalam negeri sepi pengunjung.
Namun demikian, meskipun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pati mengalami penurunan (minus), ada sektor yang masih tumbuh positif yaitu sektor pertanian yang tumbuh 2,20 persen atau menyubang pertumbuhan 0,51 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pati.
Dilihat dari penyerapan tenaga kerja, pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenagakerja. Dari 607.706 penduduk Pati yang bekerja, ada sebanyak 198.732 jiwa yang yang bekerja disektor pertanian. Sedangkan tahun 2019 penduduk Pati yang bekerja disektor pertanian sebanyak 165.115 jiwa.
Kondisi pandemi yang mengguncang semua sektor mengakibatkan banyak usaha dan perusahaan yang mengurangi pekerjanya maupun merumahkan sementara pekerjanya bahkan sebagian menutup usahanya. Kondisi tersebut dapat tercemin dari penyerapan tenagakerja masing-masing sektor yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi. Sektor yang paling banyak mengalami pengurangan tenaga kerja adalah sektor industri, dari 127.113 jiwa ditahun 2019 menjadi 100.314 jiwa pada tahun 2020 atau berkurang 26.799 pekerja.
Peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja sektor pertanian bisa dimaknai bahwa pertanian pahlawan dimasa pandemi menyelamatkan pertumbuhan ekonomi di Pati. Hampir semua sektor mengalami pengurangan tenaga kerja bahkan tidak sedikit yang tutup usaha (gulung tikar), namun sektor pertanian tetap eksis. Bahkan dilihat dari kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2020, sektor pertanian masih tumbuh positif dimana sebagian sektor tumbuh negative (minus).
Pertanian tetap kokoh ditengah guncangan pandemi covid-19, menjadi ketika semua sektor sulit berkembang dan bertahan. Sektor pertanian merupakan bagian dari sumber daya pembangunan yang potensial untuk dikembangkan ditengah modernsasi dan industri 4.0. Sebagai penyuplai bahan pangan nasional, pertanian di Pati harus dikembangkan.
Modernsasi alat pengolahan pertanian dan penyediaan bibit pertanian yang unggul menjadi daya tarik bagi PEMUDA (generasi Z dan generasi milenial) yang sudah melek dengan teknologi informasi. Harus ada peningkatan yang signifikan dari nilai tambah sektor pertanian sehingga sektor petanian bisa menguntungkan bagi generasi muda ingin terjun usaha dibidang pertanian.
Penulis:Suparman, S.ST, M.MFungsional Statistisi Muda di BPS Kab. Pati
The post Pertanian Kurang Menarik untuk Pemuda, Jadi Pahlawan Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi appeared first on Seputar Muria.