Sederhana dan Terapkan Prokes, Tradisi Meron Digelar Tanpa Arak – Arakan

pada Rabu, 20 Oktober 2021
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Walaupuan dalam kondisi pandemi, pagelaran Meron di Sukolilo dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (20/10/2021) tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan. tidak ada arak-arakan dan meron diletakkan di halaman perangkat desa.

Tahun 2021 ini, Desa Sukolilo ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai salah satu desa pemajuan kebudayaan. Dalam proses survei data potensi budaya, desa Sukolilo memiliki 44 potensi budaya desa. Hal tersebut menunjukkan kekayaan budaya desa Sukolilo.

Meron yang merupakan potensi budaya unggulan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak tahun 2016. Tradisi meron juga mendapat pengakuan nasional sebagai nominasi 3 besar kategori festival tradisi oleh Anugerah Pesona Indonesia.

Sementara, untuk menjadi stimulan bagi pelestarian dan pengembangan budaya di Desa Sukolilo, program Desa Pemajuan Kebudayaan melaksanakan kegiatan rangkaian aksi diantaranya adalah pelatihan inovasi barongan lokal. Barongan Lokal dikonsep lebih lanjut agar memiliki nilai estetis yang bisa diterima oleh semua kalangan umur.

Menurut Sudiyanto, daya Warga sekaligus koordinator pelatihan inovasi barongan lokal menjelaskan dalam pementasan Meron kali ini setelah melalui proses pelatihan akan mempertunjukkan barongan dengan tambah gajah sebagai salah satu ikon tradisi sejarah desa.

“Hal tersebut mengacu pada tradisi lisan leluhur desa yaitu kisah Mbah Kulmak dan Pendawa Lima Pendiri desa”, ungkapnya.

Surakadam, anak pertamanya merupakan pawang gajah yang dulunya mengiring gunungan meron dengan gajahnya. Ikon Gajah dalam barongan kali ini kemudian juga bersanding dengan barongan macan dan barongan lokal yang sudah ada.

Masih menurut Sudiyanto, melalui barongan lokal, program ini juga memperkenalkan tradisi lisan dan juga karya inovatif warga Sukolilo.

“Pementasan yang dilakukan dengan standar protokol paling tidak akan menjadi dokumentasi pementasan barongan gaya macan dan gajah yang pertama dan akan menjadi inspirasi bagi penggarapan kesenian barongan di sukolilo yang memiliki banyak kelompok”, jelasnya.

Pementasan barongan lokal ini diselenggarakan di Dekat sumber mata air dusun Gemblung, Desa Sukolilo, Kabupaten Pati. Pentas Pelatihan Inovasi Barongan Lokal merupakan wujud nyata dari usaha pelestarian dan pengembangan kebudayaan desa yang akan terwariskan sampai di generasi masa depan.

Kebudayaan desa akan menjadi pondasi kuat untuk menanamkan nasionalisme dan kebanggaan masyarakat desa terhadap kebudayaannya.

“Selain pelatihan inovasi barongan lokal, akan ada juga penyelenggaraan pelatihan pertukangan dengan pemanfaatan limbah kayu dengan aplikasi Resin dan Pameran Potensi Budaya desa virtual melalui kegiatan disemnasi pengetahuan kebudayaan Desa Sukolilo”, pungkasnya. (Er)

The post Sederhana dan Terapkan Prokes, Tradisi Meron Digelar Tanpa Arak – Arakan appeared first on Seputar Muria.