Seputarmuria.com, PATI – Berdasarkan publikasi di situs resmi Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, hingga 7 Oktober 2021 MTsN 1 Pati tercatat menghimpun 395 medali kejuaraan, baik akademik maupun nonakademik.
Adapun perolehan tersebut terdiri atas 9 medali kejuaraan tingkat kabupaten, 7 medali tingkat provinsi, 375 medali tingkat nasional, dan 4 medali tingkat internasional.
Ini membuktikan, MTs Negeri 1 Pati merupakan Madrasah Tsanawiyah dengan torehan prestasi terbanyak di Jawa Tengah pada 2021.
“Hari ini ada tiga lagi yang baru. Jadi sudah 398. Kurang dua lagi jadi 400. Siswa MTsN 1 Pati pada September lalu juga berhasil menorehkan prestasi internasional. Satu medali emas dan satu medali perunggu diraih oleh dua tim dari madrasah ini. Bidang perlombaannya barangkali kurang identik dengan madrasah: robotik”, ungkap Kepala MTsN 1 Pati Ali Musyafak.
Perlombaan yang dimaksud yaitu International Youth Robot Competition (IYRC) 2021 Korea. Tim yang meraih medali emas beranggotakan dua siswa, yakni Septiandro Surya Dewangga (kelas IX) dan Rifqi Haidar Azkiya (kelas VIII).
“Robotik alhamdulillah sudah tingkat internasional. Baru pertama kami mengikuti sudah dapat juara. Meski tergolong “madrasah pinggiran” yang letaknya jauh dari kota, tepatnya di Desa Pekalongan Kecamatan Winong, MTsN 1 Pati bisa meraih prestasi dengan usaha keras”, ucapnya.
Ia menyebut ini merupakan usaha keras bersama, dukungan dari para pemangku kebijakan sehingga MTsN 1 Pati bisa berkreasi untuk membangkitkan madrasah ini menjadi berkarakter, unggul, dan mendunia.
Sejak memimpin pada tahun 2018, siswa-siswi setempat hanya mencatat 18 prestasi kejuaraan. Tahun-tahun berikutnya terus meningkat. Secara berurutan menjadi 58 prestasi, 120 prestasi, dan tahun ini sudah hampir 400 prestasi.
Ali mengatakan, untuk meraih capaian tersebut, pihaknya selalu mencari potensi anak pada tahun pertama mereka masuk MTs.
“Setiap anak pasti punya potensi berbeda. Kami gali di awal tahun, kemudian kami cari terobosan bagaimana anak ini tertangani secara profesional. Kami cari guru-guru pembimbing yang betul-betul profesional di bidangnya”, paparnya.
Sedangkan untuk olimpiade, pihaknya berupaya mencari guru yang betul-betul olimpiade, bukan sekadar yang lulusan pendidikan.
“Untuk robotik kami sampai ‘impor’ pembimbing dari Jepara untuk mengasah potensi anak,” imbuh Ali.
Pada masa pandemi ini, banyak perlombaan diselenggarakan secara daring. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri karena pihaknya tidak terlalu terbebani dengan biaya operasional untuk keikutsertaan siswa pada lomba tersebut.
“Setiap ada lomba anak wajib ikut. Menang atau tidak urusan belakangan. Alhamdulillah dengan semangat dan doa dari orang tua, setiap kami lomba selalu dapat juara,” tutur Ali.
Dia menjelaskan, sejak awal, para siswa yang sudah ditemukan potensinya akan dilatih secara konsisten atau istiqomah.
“Setiap hari anak diberi ‘makan’ itu saja (bidang sesuai potensinya), disamping pelajaran harian. Kami godok di pembimbingan setelah KBM. Yang mahir matematika diberikan matematika terus, jangan yang lain. Fokus. Akhirnya anak terbiasa,” ungkap Ali.
Dalam membentuk mental kompetitif siswa, Ali juga punya cara tersendiri. Pertama ia memberi semangat, kedua berdoa, sebelum aktivitas doa bersama secara keseluruhan. Doa istiqomah namanya. Ia meyakini, hal ini yang memberi kekuatan anak untuk berani bertanding.
Ia menambahkan, pihaknya juga secara khusus mengumpulkan para orang tua siswa untuk diajak berkomunikasi. Meminta dukungan mereka agar anak punya keberanian untuk berkompetisi.
“Banyak orang tua yang bilang dulu anaknya tidak berani, sekolah di sini jadi ingin lomba terus. Ini karena pembentukan dari kebiasaan tadi. Karakter yang istiqomah tadi, kami bentuk anak-anak seperti itu. Berkat rahmat Allah, kami dapat penghargaan,” pungkasnya. (Er)
The post Selama 2021, MTsN 1 Pati Tercatat Kumpulkan Ratusan Prestasi Terbanyak se – Jateng appeared first on Seputar Muria.