WARTAPHOTO.NET. PATI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia gelar Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Tingkat Dasar di Muria Ballroom The Safin Hotel Pati. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 6 hingga 7 Oktober 2021.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Ketua Bawaslu Jawa Tengah M Fajar Saka dan diikuti 85 peserta dari Kabupaten Pati dan Jepara.
Ketua Bawaslu Jateng M Fajar Saka mengatakan, meskipun Pemilu masih lama, namun berdasarkan undang-undang Bawaslu punya kewajiban untuk mempersiapkan sebaik-baiknya. Terutama menyiapkan para pemilih.
“Integritas demokrasi tidak bisa terwujud kalau hanya dibebankan pada penyelenggara Pemilu. Misal Bawaslu dan KPU sudah baik, tapi ternyata trouble makernya pemilih yang langsung pasang tarif. Kalau seperti ini tidak akan terwujud pemilu yang berintegritas,” jelas dia, (6/10/2021).
Ia menjelaskan, selain karena adanya niat, kejahatan bisa timbul jika ada kesempatan untuk melakukannya.
“Maka kita bisa hentikan kejahatan politik uang dengan berperan menjadi pemilih yang kritis. Otomatis niat untuk membagikan uang akan berhenti,” kata dia.
Fajar menyebut, dengan melahirkan kader-kader pengawas pemilu melalui SKPP, tentu menjadikan tujuan jangka panjang.
“Kita tidak bisa menilai hasilnya dalam satu atau dua bulan. Rekan-rekan peserta semua akan jadi bagian dari 106 titik SKPP di seluruh Indonesia. Di sini ada 85 orang. Di titik lain juga sama. Maka akan ada ribuan orang punya semangat baik,” ungkap dia.
Fajar mengungkapkan, proses Pemilu yang bermartabat dan berintegritas akan menghasilkan pemimpin yang hikmat dan bijak. Maka, adanya politik uang akan berpotensi melahirkan pemimpin yang sebaliknya.
“Maka sebarkanlah ilmu yang didapat dari kegiatan ini ke teman-teman yang lain. Sehingga ketika semakin banyak jejaring dan banyak yang paham, akan ada kekebalan atau imunitas dari virus antidemokras. Politik uang, hoaks, dan sebagainya bisa ditangani sebaik-baiknya,” tegas dia.
Sementara itu Bupati Pati Haryanto mengatakan, pihaknya menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut.
Menurut dia, kader partisipatif dari kalangan masyarakat umum memang perlu dipersiapkan, sekalipun tahun politik masih cukup lama, yakni pada 2024 mendatang.
“SKPP ini langkah yang baik untuk merefresh, mengingatkan kembali tentang pelaksanaan pesta demokrasi. Peserta minimal akan tahu bagaimana berdemokrasi, penyelenggaraannya bagaimana,” kata dia.
Haryanto menambahkan, dengan adanya pengawasan dari masyarakat, penyelenggaraan pesta demokrasi akan berjalan secara fair. Bahkan sampai tingkat paling bawah, misalnya pemilihan kepala desa atau pemilihan Ketua RT.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen