WARTAPHOTO.NET. PATI – Seorang murabbi di Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Anak Al-Jamal Desa Slungkep, Kecamatan Kayen, Pati mengaku dipukui oleh guru Madarasah Ibtidaiyah (MI) Negeri 1 Pati. Dia adalah Muhammad Sairozi.
Sairozi mengatakan, kejadian pemukulan yang dialaminya terjadi pada Jumat (17/9/2021) pagi. Saat itu dirinya sedang mengantar para santri untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di MI yang jaraknya tidak jauh dari pondok.
Waktu itu, Sairozi sedang mengarahkan santri-santri agar bisa tertib saat masuk ke dalam sekolah. Namun tiba-tiba dari arah dalam sekolah datang salah seorang guru yang diketahui bernama Rochimuzzaman menghampirinya dan langsung melayangkan pukulan ke arahnya.
“Tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, saya dipukul kena di kepala. Saya juga dimaki-maki dengan perkataan kasar, ” kata dia.
Usai mendapat pukulan, Sairozi langsung memeriksakan diri ke RSUD Kayen sekaligus untuk visum.
Sementara itu Rochimuzzaman, mengatakan bahwa dirinya tidak pernah kontak fisik dengan Sairozi.
Ia menceritakan, pada Rabu (15/9/2021) sekira pukul 07.20 WIB, dia bersama dengan guru lainnya tengah menjalankan tugas untuk mengecek suhu tubuh para siswa. Namun Setelah dilakukan pengecekan, rupanya ada lima siswa yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celcius.
“Ketika itu saya langsung meminta salah satu temannya untuk mengantarkan pulang. Tak lama kemudian, Muhammad Sairozi datang sambil marah-marah. Lalu minta kepada semua siswa untuk masuk ke kelas. Padahal ada yang suhu tubuhnya 38-40 derajat Celcius,” kata dia kepada Wartaphoto Jumat (24/9/2021).
Akhirnya, Rochim pun membiarkan semua siswa untuk masuk kelas. Namun dirinya tetap mewanti-wanti, apabila nanti siswa tersebut panasnya semakin tinggi, dia akan memulangkan siswa tersebut.
“Saya sendiri sebagai guru merasa dilecehkan. Karena dia marah-marah dihadapan para siswa. Padahal saya juga menjalankan tugas, kalau ada yang suhu tubuhnya tinggi, kan tidak diperbolehkan masuk. Khawatirnya, nanti malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas dia.
Hal serupa juga trjadi pada Jumat (17/9/2021) lalu. Semua santri di Pondok pesantren tahfidz al jamal yang sekolah Di MIN 1 Pati diminta untuk masuk. Rochim pun datang untuk mengimbau agar yang suhu tubuhnya tinggi, untuk tidak masuk terlebih dahulu. Namun saat itu Sairozi tetap ngeyel dan menyuruh masuk para santri.
“Saat itu saya memang sempat adu mulut dengan Sairozi, tetapi tidak sampai kontak fisik, apalagi tempeleng. saksinya banyak. Bahkan wali murid ada yang melihat kejadian itu. Saya hanya menjalankan tugas agar yang suhu tubuhnya tinggi tidak masuk sekolah,” sebut dia.
Sementara itu Kepala MIN 1 Pati Niam mengatakan, pihaknya telah mendatangi rumah Muhammad Sairozi untuk meminta maaf. Ia juga meminta agar perkara tersebut tidak diperpanjang.
“kami sudah meminta maaf, tidak hanya kepada Muhammad Sairozi, tetapi juga kepada pengasuh Pondok pesantren itu. Harapannya ini tidak perlu lah diperpanjang,” harap dia.
Sementara Kapolsek Kayen Iptu Sukahar menjelaskan, Sairozi melaporkan kejadian yang dialaminya ke pihak kepolisian pada Sabtu (18/9/2021). “Saat ini dalam proses penyelidikan. Nunggu hasil visum,” kata dia saat dihubungi Wartaphoto, (25/9/2021).
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen