Persiapkan Simulasi PTM di Masa Pandemi, SMAN 1 Jakenan Lakukan Swab Antigen

pada Sabtu, 18 September 2021
  • Berita Online

WARTAPHOTO.net. PATI. Setelah mempersiapkan Prosedur Operasional Sistem (POS) berikut fasilitas pendukung standar pencegahan penularan covid-19, SMAN 1 Jakenan Pati melanjutkan dengan swab antigen, Jumat, (17/09/21). Tes tersebut dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) sekolah setempat.

Bekerja sama dengan UPT Puskesmas Jakenan, para siswa, guru, karyawan, hingga penjaga sekolah menjalani swab antigen sebagai langkah pelaksanaan persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). UPT Puskesmas Jakenan sendiri menyiapkan 4 loket swab antigen dengan lokasi tunggu yang menerapkan pengaturan jarak, dan pengaturan keluar masuk ruangan dengan tertib.

Kepala SMAN 1 Jakenan, Wiyarso, S.Pd.,M.M., melalui Waka Kurikulum Widyarini Emma Widjaya, S.Pd.,M.Si mengungkapkan jika masing-masing rombongan belajar (rombel) diikuti 2 kelas.

“Jadi kelas X diwakili kelas 2 kelas dari jurusan IPA dan IPS. Begitu juga dengan kelas XI dan kelas XII. Semuanya menjalani swab antigen pada hari ini. Termasuk Bapak Ibu guru yang terlibat dalam simulasi PTM, hingga para penjaga sekolah,” terangnya.

Pelaksanaan swab antigen dilakukan kepada, guru, dan pegawai sekolah yang terlibat dalam simulasi PTM

Diungkapkannya pula bahwa SMAN 1 Jakenan telah ditunjuk oleh Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III menjadi salah satu peserta simulasi PTM angkatan 1.

“SMAN 1 Jakenan, bersama  SMAN 2 Pati, SMAN 1 Tayu, SMKN 2 Pati, SMKN 3 Pati, dan SMKN 4 Pati telah ditunjuk oleh Cabdin Wilayah III. Namun, mengenai kapan pelaksanaannya, menunggu ijin dari Satgas Covid Kabupaten Pati. Intinya kami mengupayakan persiapan sesuai prosedur pencegahan penyebaran covid-19,” terangnya.

Senada, Waka Humas SMAN 1 Jakenan, Sholihul Fuad, S.Pd.,M.Si. menyebut jika pihaknya sangat berhati-hati terkait simulasi ini.

“Pada intinya kami siap, namun tentunya harus berhati-hati sambil menunggu ijin dari Satgas Covid Kabupaten Pati. Kami tentu tidak ingin malah terjadi kluster penyebaran covid-19. Karena intinya kita ingin anak-anak bisa menerima pembelajaran secara optimal namun tanpa ada ekses kasus covid-19,” pungkasnya.

Reporter: Revan Zaen

Editor: A. Muhammad