Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto turut memberikan tanggapan terkait sejumlah pihak yang mempertanyakan mekanisme pelaksanaan seleksi terbuka jabatan sekretaris daerah.
Pihaknya menyebut, semua tahapan proses seleksi yang telah dilalui para peserta di antaranya mencakup uji kompetensi, rekam jejak, tes kesehatan, penulisan makalah, serta uji gagasan dan wawancara.
Bupati menegaskan, apabila ada peserta yang dinyatakan tidak lolos, memang mekanismenya sudah sesuai aturan dan ketentuan. Ia menilai, pansel tidak mungkin gegabah dalam menjalankan mekanisme seleksi.
Adapun dari tujuh peserta yang melamar posisi sekretaris daerah, kini telah menyisakan 3 peserta dengan nilai tertinggi. Adapun ketiga nama yang lolos tersebut antara lain Jumani, Teguh Widyatmoko, dan Wahyu Setyawati.
Untuk diketahui Jumani sendiri saat ini menjabat sebagai Kepala Inspektorat, sedangkan Teguh Widyatmoko menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM Sekretariat Daerah Kabupaten Pati. Sedangkan Wahyu Setyowati menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM.
“Pansel tidak gegabah memberi rekomendasi. Tidak perlu dicurigai, karena pansel kredibilitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Ada unsur dari Undip dan Pemprov. Ada dokumentasinya, kalau ada pihak yang kurang percaya, pemikiran negatif, tolong dihilangkan. Justru yang penting adalah nanti siapa yang terpilih jadi Sekda, kinerjanya diawasi. Dalam hal ini tidak ada dukung mendukung”, jelas Bupati saat dikonfirmasi, Jumat (10/9/2021).
Pihaknya selaku kepala daerah pun mengaku bahwa selama ini sering bertemu dengan pimpinan DPRD. Bahkan sejauh ini belum pernah ada yang menyampaikan penolakan terhadap hasil panitia seleksi.
Beliau pun menyadari bahwa hasil rekrutmen calon sekda bukan ranahnya. Oleh karena itu, mengimbau para kompetitor yang belum berhasil, harus bisa legowo, menyadari bahwa semua ada tahapan dan mekanisme.
“Selaku PNS harus menjunjung loyalitas, integritas, melaksanakan tugas yang saat ini dipercayakan oleh pejabat pembina kepegawaian daerah. Jangan bikin gaduh suasana”, tegasnya.
Selain itu, Haryanto menyebut bahwa mengatasi pandemi Covid-19 baru saja landai. Oleh karena itu, jangan sampai disibukkan dengan upaya yang membuat keresahan di masyarakat.
“Saya berharap pada seluruh masyarakat, memahami hal ini. PNS itu karier, untuk mencapai jenjang sekda tidak mudah, karena ada tes administrasi, assessment, gagasan, pembuatan makalah, rekam jejak, pasti bisa diyakini, tidak bisa kita berandai-andai dan membuat negatif salah satu orang”, paparnya.
Bupati pun mengingatkan dirinya sendiri juga semua pihak bahwa belum tentu sendiri baik tapi menganggap orang tidak baik. Begitu juga, belum tentu diri sendiri pandai, tapi menganggap orang lain bodoh.
Bupati pun berharap, siapapun yang terpilih menjadi sekda nantinya, dapat mempertahankan kinerja sebelumnya bahkan malah ditingkatkan. Serta dapat lebih baik dalam berkoordinasi dengan OPD maupun unsur – unsur lintas sektoral. (Er)
The post Tak Ingin Ada Kisruh, Bupati Sebut Seleksi Jabatan Sekda Sesuai Mekanisme dan Kredibel appeared first on Seputar Muria.