Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto mengatakan, berdasarkan pengamatannya, dokter – dokter lebih dominan praktik di daerah perkotaan dari pada pedesaan. Hal tersebut juga diperkuat dengan formasi kedokteran yang dibuka Pemkab Pati dalam lowongan CPNS beberapa waktu lalu sepi pendaftar.
“Ketika saya mengusulkan formasi, tidak pernah penuh. Tahun sebelumnya untuk CPNS saya mengusulkan formasi dokter spesialis. Dari 13 formasi yang saya buka tak ada satupun yang mendaftar”, ungkapnya saat acara penandatanganan kerjasama antara Pemkab Pati bersama Unika Soegijapranata, Rabu (24/6/2020).
Ia juga menyebut saat pihaknya mengusulkan pengisian dokter umum di puskesmas, justru puskesmas pusat kota yang menjadi rebutan, sedangkan yang daerah pedesaan sepi peminat.
” Oleh karena itu, saya setuju apabila seorang dokter bekerja tak hanya demi kesejahteraan saja melainkan harus dengan hati. Sebab saat dokter melayani tak hanya dengan obat saja, namun menghibur pun dapat meningkatkan semangat pasien untuk sembuh”, pungkasnya.
Selain itu, salah satu bentuk kerjasama antara Pemkab dengan universitas yaitu bulan Juli 2020 mendatang, Bupati akan menerima mahasiswa asal Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melaksanakan Kuliar Kerja Nyata (KKN).
“Jumlahnya memang tidak banyak, dan mereka nantinya akan ditempatkan di zona yang hijau. Kedatangan mereka dalam rangka peningkatan ketahanan pangan”, ujar Bupati Pati Haryanto saat melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemkab dengan Unika Soegijapranata secara virtual, Rabu (24/6/2020).
Bupati menyebut bahwa selama ini pihaknya selalu menerima bentuk kerjasama semacam ini dari berbagai universitas.
“Ini bertujuan agar dapat menambah wawasan, pengetahuan serta jaringan yang luas agar Kabupaten Pati tidak tertinggal dengan daerah lain”, pungkasnya. (Er)
The post Ketersediaan Dokter di Pati Masih Minim appeared first on Seputar Muria.