Seputarmuria.com, PATI – Dalam rapat evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) triwulan II tahun 2021, pencapaian target pendapatan daerah pada APBD Kabupaten Pati sampai dengan 30 Juni 2021 sebesar 49,85%.
“Itu artinya anggaran pendapatan daerah sampai dengan 30 Juni 2021 sebesar 2.707.295.925.000 dan sudah terealisasi sebesar 1.349.652.824.260”, ujar Plt Kepala BPKAD Pati Pujo Winarno saat membeberkan capaian target PAD dalam rakorpok dan evaluasi PAD triwulan II di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (27/7/2021).
Dari capaian tersebut, lanjut Pujo terdiri dari PAD sebesar 340.573.140.000 sampai dengan 31 Maret terealisasi sebesar 151.937.548.407 atau 44,61%.
Berdasarkan sejumlah pajak daerah yang, memang ada yang rendah yang disebabkan adanya pandemi Covid – 19 serta beberapa tempat hiburan pun tidak beroperasi.
Sementara, Bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa di periode kedua pihaknya menjabat sebagai kepala daerah, kurun waktu 2020 sampai dengan 2021 ini merupakan masa – masa paling sulit yang dialaminya bersama jajarannya. Kesulitan tersebut tentu saja lantaran adanya pandemi Covid – 19 yang tidak tahu kapan berakhirnya.
“Di satu sisi kita harus menganggarkan program – program yang telah direncanakan sesuai dengan RPJMD, di sisi lain kita juga harus menganggarkan untuk penanganan Covid – 19. Kesemuanya itu butuh anggaran, dan anggaran itu tidak bisa kita ambil sendiri karena tergantung dari pemerintah pusat”, jelasnya.
Anggaran tersebut, lanjut Bupati, sebagian besar ada dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Lokasi Khusus (DAK) maupun pajak bagi hasil. Dalam kurun 2 tahun ini, kondisi yang ada tentu mempengaruhi capaian kinerja dari RPJMD. Sampai dengan triwulan II ini masih banyak yang belum sesuai target dan terpenuhi karena adanya kendala.
“Bagaimanapun kita harus melakukan penanganan wabah ini karena wabah ini mendunia”, tegasnya.
Bupati menegaskan, meskipun pendapatan daerah bisa meningkat karena sejumlah pajak yang sesuai target, namun jangan sampai lengah dan berbangga diri. Hal tersebut tidaklah seberapa lantaran Pemerintah Kabupaten Pati masih bertumpu pada DAU.
“Kita masih beruntung karena sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan industri olahan, masih dapat menopang pendapatan daerah. Oleh karena itu, sektor – sektor yang pendapatan pajaknya masih bisa ditingkatkan agar ditingkatkan semaksimal mungkin. Misalnya seperti investor yang masuk sehingga dapat mendongkrak pajak BPHTB”, imbaunya.
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih pada 4 kecamatan yakni Kecamatan Winong Kidul, Gembong, Batangan dan Dukuhseti lantaran dapat lunas PBB nya sampai 30 Juni 2021. Untuk peringkat teratas kinerja OPD terbaik di pegang oleh Dinas Arpusda, sedangkan peringkat bawah ialah Badan Kesbangpol.
Bupati pun mengimbau kepada instansi maupun dinas terkait agar mampu mendongkrak pajak di triwulan selanjutnya agar mencapai target kinerja semaksimal mungkin. (Er)
The post Pandemi Hambat Pendapatan Daerah appeared first on Seputar Muria.