Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto bersama dengan Forkopimda dan tim Satgas Penanganan Covid – 19 Kabupaten Pati kembali melakukan patroli PPKM di wilayah Pati Utara, Jumat (11/6/2021).
Berbeda dengan patroli sebelum – sebelumnya, Bupati bersama Waka Polres, Kasdim dan rombongan menyisir langsung sejumlah desa di Kecamatan Wedarijaksa dan Trangkil yang mengalami peningkatan kasus Covid – 19.
Wilayah yang disisir meliputi, Dukuh Bapoh Desa Bumiayu, Desa Panggungroyom, Desa Suwaduk, Desa Wedarijaksa, Desa Kajar dan Desa Trangkil.
Tim Satgas menyempatkan bertemu dengan kepala desa setempat untuk mengetahui perkembangan kasus Covid – 19 dan penanganan isolasi mandiri bagi warga yang terdampak berjalan dengan baik.
Waka Polres Pati Kompol Sumiarta menyebut bahwa pihaknya selama dua pekan pengetatan PPKM ini fokus pada daerah – daerah yang muncul banyak kasus serta menyisir tempat – tempat yang menjadi kerumunan. Tak terkecuali tempat yang menjadi tongkrongan anak muda.
“Tindakan dan perlakuan kepada warga yang tidak taat protokol kesehatan harus beda, namun tetap tegas. Misal antara warga yang tidak memakai masker tapi membawanya serta warga yang memang benar – benar tidak memakai dan tidak membawa masker”, tegasnya.
Ia menegaskan, hal ini dilakukan mengingat saat ini Kabupaten Pati berstatus zona merah dan kategori daerah darurat Covid – 19, pihaknya berharap masyarakat senantiasa taat protokol kesehatan.
“Yang dulu 3M sekarang 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas”, pungkasnya.
Sementara, Bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa sejauh ini masyarakat sudah paham dan mengerti. Pihaknya hanya memantau dan mengawasi. Sedangkan untuk warga yang isolasi mandiri, akan dibantu logistik, ada dari desa dan pemerintah daerah.
“Pak Camat, Pak Kades untuk memantau agar warga yang isolasi di rumah benar – benar taat. Selain itu, warga yang isolasi mandiri, rumahnya dipasang stiker “Sedang isolasi mandiri”. Hal ini dilakukan agar warga lain tidak berinteraksi secara langsung namun dapat membantu dengan memberikan logistik kepada mereka”, ujarnya.
Bupati menyebut bahwa penanganan warga yang isolasi di rumah dan di rumah sakit itu berbeda. Kalau di rumah sakit sudah tentu akan benar – benar ditangani, namun kalau isolasi di rumah terkadang ada warga yang tidak taat, baru 3 atau 4 hari sudah keluyuran.
Bupati pun menegaskan bahwa hal tersebut jangan sampai terjadi, yakni warga yang isolasi mandiri namun tidak taat. Sebab apabila hal itu terjadi, maka bukan tidak mungkin warga yang ngeyel tersebut justru akan dibawa ke tempat isolasi terpusat di Donohudan Solo. (Er)
The post Patroli PPKM, Satgas Sisir Sejumlah Desa Terdampak Covid – 19 appeared first on Seputar Muria.