[caption id="attachment_222088" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo meninjau Jogo Tonggo di Perumahan Graha Muria Swasti Kirana. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan dengan warga Perumahan Graha Muria Swasti Kirana di Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Pasalnya, warga di perumahan tersebut menggalakkan program Jogo Tonggo dengan sangat baik. Saat berkunjung ke perumahan itu bersama Bupati Kudus HM Hartopo Selasa (8/6/2021), Ganjar terpukau dengan sistem Jogo Tonggo di tempat itu. Setidaknya, ada 28 warga di 17 rumah yang terpapar Covid-19 di perumahan tersebut. Namun, tidak semuanya isolasi mandiri di rumah, beberapa yang mengalami gejala dirawat di rumah sakit. Di sana, dari kejauhan Ganjar menyapa sekeluarga yang terpapar Covid-19. Ganjar pun menanyakan kabar empat orang yang tinggal serumah itu. Salah seorang anggota keluarga yang terpapar Covid-19 itupun lantas menjawab. “Awalnya saya pak yang positif, setelah bepergian ke Pati sempat belanja juga. Enggak h juga tertularnya darimana. Ini di rumah berempat, sudah dua minggu,” jawab salah seorang anggota keluarga yang positif. Ganjar juga menemukan hal menarik dari Jogo Tonggo yang sudah diterapkan. Warga di sana, secara swadaya dan bergantian antartujuh blok perumahan menyiapkan makanan bagi warga yang saat ini tengah terpapar Covid-19. Sehari tiga kali makanan diberikan dengan bergantian, dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Setiap rumah, juga ditempeli stiker khusus untuk menandakan ada penghuni yang terpapar Covid-19. Apalagi, saat melihat salah satu koordinator Jogo Tonggo yang tampak membawa laptop, Ganjar pun semakin tertarik. Dari koordinator itu, Ganjar mendapati bahwa Jogo Tonggo di perumahan itu sangat detail pendataanya. Mulai siapa yang terpapar, kontak erat, hingga berapa lama sudah menjalani isolasi. “Jadi semua datanya ada dan diteruskan ke Satgas Covid-19, ini salah satu saya kira model Jogo Tonggo yang menarik, memang karena dukungan perumahan kompleknya bagus juga,” puji Ganjar. Ganjar pun berharap, Jogo Tonggo di perumahan tersebut bisa dijadikan percontohan. Sebab, sistem pencatatan yang detail sangatlah penting, lantaran bisa menjadi data bagi Satgas Covid-19 dalam melakukan dan mepercepat penanganan Covid-19. “Mudah-mudahan ini menginspirasi yang lain. Sebenarnya yang bagus itu, dicatat, karena catatan inilah yang akan bisa dipakai sebagai data siapa, di mana, kapan, sudah diapakan dan sebagainya tercatat dengan baik. Sehingga, (penanganan) bisa berjalan. Sambil diedukasi terus nggih, kudu cerewet pokoke,” pungkas Ganjar sambil berpamitan. Hingga saat ini, Kudus menjadi salah satu dari delapan daerah di Jawa Tengah yang dinyatakan zona merah. Pemerintah Provinsi Jateng juga telah mengintervensi dengan membawa sebanyak 304 pasien corona yang OTG (Orang Tanpa Gejala) ke tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha