[caption id="attachment_221779" align="alignleft" width="880"] Salah satu nakes menanganai pasien di RS KSH Pati. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Rumah Sakit Keluarga Sehat (KSH) Pati saat ini sudah over kapasitas pasien Covid-19. Hal itu menyusul terjadinya lonjakan kasus covid di Kudus dan Pati sendiri. Ditambah lagi dengan tambahan pasien dari kabupaten lain. Direktur KSH Pati Kelvin Kurniawan mengatakan, untuk ruang rawat yang disediakan untuk pasien Covid-19 sendiri totalnya ada 57 tempat tidur. Semuanya sudah disekat sesuai dengan standar operasional. Sementara pasien covid yang berada di KSH saat ini tercatat sudah ada 72 pasien. “Saat ini ada 31 pasien dari Kudus, 36 pasien dari Pati dan empat pasien dari kabupaten lain. Sementara kapasitas isolasi di tempat kami sendiri ada 57 tempat tidur. Artinya saat ini sudah over kapasitas,” katanya, Senin (7/6/2021). Dia menyebut, dari jumlah tersebut semuanya ada yang terkonfirmasi dan ada yang suspek. Tetapi untuk ruang isolasi sendiri, kondisinya sudah penuh. Sehingga pihaknya menyulap tempat parkir ambulans menjadi ruang transit darurat untuk pasien. “Eksparkiran ambulans telah kami siapkan untuk tempat transit pasien. Kami lengkapi juga dengan alat kesehatan yang cukup lengkap dengan tabung eksigen beserta SDMnya,” jelas Kelvin. [caption id="attachment_221780" align="alignleft" width="880"] Nakes keluar dari ruang IGD RS KHS Pati. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] Menurutnya, hal semacam ini sudah diantisipasi sejak pascalebaran lalu. Terkait lonjakan pasien Covid-19 pun sudah diprediksi sebelumnya. Apalagi dengan lonjakan kasus di Kudus yang semua rumah sakit sudah tidak mampu untuk menampung. “Kami juga sudah siaga, Kudus kasusnya tinggi, sementara KSH adalah RS di Pati yang sangat dekat dengan Kudus. Sehingga banyak juga pasien Covid-19 dari Kudus yang opname di sini (KSH),” terangnya. Kendati demikian, pihaknya juga sudah melakukan penyegaran tenaga kesehatan (nakes) agar selalu siap untuk merawat pasien Covid-19. Namun, dirinya menyampaikan bahwa ada banyak juga warga yang masih takut untuk berobat di rumah sakit. Bahkan ada pula yang memaksa pulang ketika dalam indentifikasi kesehatan, rupanya yang tersangkutan terindikasi Covid-19. “Masih banyak yang memaksa pulang, padahal itu sangat berbahaya. Tetapi kami yakin sebagian besar masyarakat sudah menyadari,” pungkasnya. Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha