[caption id="attachment_221515" align="alignleft" width="880"] Nana sampak memegang kambing yang akan dijualnya. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Saban pagi, Nana harus membersihkan kotoran kambing yang ada di samping rumahnya. Setelah selesai, dedaunan pun diberikan tepat di depan kawanan kambing peliharaannya tersebut. Sesekali kambing juga dimandikan agar tubuhnya lebih sehat. Gadis yang tinggal di Desa Penanggungan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati itu mempunyai paras ayu. Bahkan rambutnya yang tergerai lurus pun, membuat pesonanya semakin memancar. Kendati demikian, wanita yang mempunyai nama lengkap Fitriana Ika Kusumawati tersebut, tidak malu untuk menjul dan memelihata kambing. Tiap hari ada saja pembeli yang menyambangi rumahnya. Sekalipun banyak di antara pembelinya adalah laki-laki, namun Nana tetap tidak malu dan berdagang secara profesional. "Kenapa harus malu, yang penting ini usaha halal dan saya senang menjalani usaha penjualan kambing ini," kata perempuan berusia 25 tahun itu. [caption id="attachment_221516" align="alignleft" width="880"] Nana, penjual kambing cantik yang viral di media sosial. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] Nana sempat viral di media sosial TikTok dan Facebook, lantaran ada salah satu pelanggan yang merekamnya saat mengambil kambing dari kandang untuk dijual. Bahkan dalam video tersebut, Nana tidak canggung untuk menggendong kambing yang kemudian dimasukkan ke dalam brojog yang sudah tertata di atas motor. Janda kembang beranak satu itu mengaku kalau usaha ternak dan penjualan kambing tersebut dimulainya sejak dua setengah tahun lalu. Awalnya ia mengaku memang sedikit ribet, karena harus merawat kambing yang jumlahnya 15 - 20 ekor itu. Belum lagi apabila ada tambahan dari warga yang menitipkan kambingnya untuk dijualkan. "Setiap hari alhamdulillah ada yang membeli. Bakul-bakul biasanya datang ke sini untuk mencari kambing. Ada juga kambing titipan warga yang saya jualkan," ungkapnya. Namun, setelah berangsur lama, kebiasaan yang mulanya membosankan itu pun berubah menjadi hobi. Dia sendiri mengaku kalau peluang penjualan kambing setelah dipelajari, rupanya masih cukup besar. Keuntungannya pun bisa lebih apabila untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dia pun mengaku tidak malu sekali pun harus berhadapan dengan wanita karir pekerja kantoran. Apalagi Nana mempunyai prinsip bahwa usaha apapun yang penting halal, akan mempunyai jalannya sendiri. Untuk mencukupi kebutuhan kambing, terkadang dia harus menbeli mencari sendiri pakan di sawah. Namun kalau memang tidak ada waktu senggang, terpaksa membeli pakan. Setiap hari, kambing yang dijualnya itu harus dicombor (diberi makaan menggunakan campuran air dan ampas). Sesekali juga diberikan pakan fermentasi agar tidak cepat menghabiskan pakan yang ada di kandang. "Kalau combor rutin. Sehari tiga kali. Ya, agar kambingnya lebih gemuk. Kalau dijual kan harganya bisa lebih mahal," urainya. Untuk strategi marketing sendiri, wanita ini mengaku menggunakan pemasaran online dan offline. Sesekali mengunggah kambingnya di grup-grup Facebook atau di laman pribadinya. Dia pun selalu melayani pembeli dengam senang hati. Tidak pernah membeda-bedakan antara pembeli satu dengan yang lain. Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha