[caption id="attachment_219897" align="alignleft" width="880"] Keluarga pasien nampak menunggu di depan IGD KSH Pati. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Belum lama ini Bupati Pati Haryanto memanggil sepuluh direktur rumah sakit yang ada di Kabupaten Pati. Pemanggilan itu dilakukan untuk memberikan instruksi agar semua rumah sakit menambahkan ruag isolasi, sebagai antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Bumi Mina Tani. Haryanto mengatakan, untuk saat ini seluruh ruang isolasi yang ada di 10 rumah sakit di Kabupaten Pati ada sebanyak 324. Sementara 262 di antaranya sudah digunakan untuk isolasi pasien Covid-19. Sehingga untuk yang masih ada sisa 64 unit. “Kalau nanti seluruh rumah sakit ada penambahan, tentunya ruangannya juga akan bertambah. Kami targetkan total ada sebanyak 370 isolasi. Sehingga nantinya apabila terjadi lonjakan, dapat menampung lebih banyak pasien,” ujarnya, Jumat (4/6/2021). Kekhawatiran itu menyusul adanya lonjakan kasus Covid-19 di daerah tetangga. Apalagi, tenaga kerja dari Bumi Mina Tani yang bekerja di Kudus juga cukup banyak. Sehingga pihaknya lebih memilih untuk mengambil langkah antisipasi. “kalau kasusnya di Pati sendiri naik turun. Tapi yang isolasi terpusat, ada 260 orang. Kemudian ada juga yang isolasi mandiri lantaran terpapar tetapi tanpa gejala,” terangnya. Dalam isolasi pasien Covid-19 sendiri, pihaknya mengaku memang ada kendala, terutama dari orang yang terpapar sendiri. Menurutnya, pasien ada yang ingin diisolasi secara terpusat, yakni di Ruang Wijaya Kusuma RSUD Soewondo, tetapi ada juga yang ingin isolasi mandiri di rumah dengan diawasi muspika maupun satgas yang ada di desa. Dia juga menambahkan, pasien Covid-19 yang pulang dari rumah sakit atas permintaannya sendiri, saat ini juga diperketat. Bahkan belum lama ini ada pasien yang di rawat di RS Budi Agung Juwana ada yang mengajukan izin pulang. “Tapi setelah saya telepon, akhirnya dia tetap dirawat. Ini yang paling rawan. Dikira dia sudah sehat kemudian pergi ke mana-mana, tapi tahu-tahunya malah masih positif sehingga bisa menularkan banyak orang. Ini kami perketat sejak dulu,” pungkasnya. Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha