[caption id="attachment_220437" align="alignleft" width="1771"] Jepara kembali menjadi zona Oranye Covid. (Tangkapan Layar/corona.jepara.go.id)[/caption] MURIANEWS, Jepara- Perkembangan kasus Covid 19 di wilayah Kabupaten Jepara kembali melonjak dalam sepekan terakhir. Bahkan Jepara yang sebelumnya sudah dinyatakan masuk dalam zona kuning, kini kembali tergelincir masuk dalam zona oranye (wilayah dengan resiko penularan sedang). Sesuai dengan data yang ada di Satgas Penanganan Covid 19 Jepara, peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid 19 kembali muncul. Dalam dua hari, peningkatan jumlah kasus di Kabupaten Jepara mencapai 200 kasus lebih. Data Satgas Penanganan Covid 19 Jepara, pada Sabtu (29/5/ 2021) mencatat ada tambahan 151 kasus baru, dengan 141 kasus diantaranya menimpa warga asli Jepara. Sedangkan 10 lainnya merupakan warga dari luar Jepara. Mereka berasal dari satu warga Semarang, 7 orang warga Kudus dan 2 orang warga Demak. Pada sehari sebelumnya, pada Jum’at (28/5/2021), Jepara mencatat ada tambahan 89 kasus baru, dengan 82 kasus diantaranya menimpa warga asli Jepara. Sedangkan 7 sisanya berasal dari Kudus (4 orang), Demak (2) dan Pati (1). Jumlah kasus ini melonjak sangat signifikan, karena pada Kamis (27/5/2021), Satgas Penaganan Covid 19 Jepara hanya menemukan 19 kasus baru. Tambahan itu terjadi pada 15 orang warga Jepara dan 4 orang warga Kudus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Jepara, Moh Ali menyatakan, semua pihak di Kabupaten Jepara, harus kembali meningkatkan kewaspadaan. Kasus-kasus yang meningkat diduga merupakan dampak dari mobilitas warga pada moment Lebaran lalu. Sebagian kasus ditemukan di wilayah perbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Demak. Secara kebetulan pada saat yang sama, lonjakan kasus baru juga terjadi di dua wilayah tersebut. Terutama wilayah Kabupaten Kudus, saat ini memang tengah meningkat. “Kami kira, masalah ini memang harus kembali menjadi perhatian semua pihak. Angka-angka kasus yang terjadi besar kemungkinan memang merupakan dampak dari mobilitas masyarakat pada Lebaran lalu,” ujar Moh Ali, Minggu (30/5/2021). Moh Ali sendiri menyatakan, upaya-upaya Pemkab Jepara masih terus berjalan. Terutama di dalam melakukan sosialisasi penerapan Protokol Kesehatan, masih terus dilaksanakan. Himbauan untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan masih terus dilakukan. Pemkab Jepara, juga semakin meningkatkan cakupan pelibatan kelompok masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat. Ulama-ulama dan tokoh-tokoh warga di pelosok wilayah Jepara, masih terus dilibatkan untuk memberikan penyadaran masyarakat mengenai pentingnya dilakukan penerapan protokol kesehatan secara massif dalam keseharian. Sementara itu, DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten) Jepara, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr Eko Cahyo Puspeno menyebutkan hingga saat ini sudah ada 66. 818 warga di Jepara yang sudah divaksinasi atau dalam proses vaksinasi lengkap. Dari jumlah 66.818 orang warga Jepara itu, sebanyak 36.265 orang menerima dosis pertama vaksin. Sedangkan 30.553 lainnya sudah menyelesaikan proses vaksinasi secara lengkap (dua kali suntikan). Pemmkab Jepara masih akan terus berupaya meningkatkan layanan dalam program pemberian vaksin covid ini. “Kami terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi melalui berbagai media yg efektif, hingga vaksinasi mobile di desa untuk mendekatkan akses bagi lanjut usia (lansia). Selain itu, turut melibatkan satgas desa serta pemberdayaan masyarakat,” ujar dr Eko Cahyo Puspeno, secara terpisah, Minggu (30/5/2021). Sejauh ini Jepara sudah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 70.140 dosis. Tahap pertama sebanyak 8.840 dosis, dan pada tahap kedua 61.300 dosis. Sampai 22 Mei 2021, vaksin Covid-19 sudah disuntikkan kepada 5.080 tenaga kesehatan pada dosis pertama, dan 4.997 orang untuk dosis kedua. Kemudian juga sudah diberikan vaksinasi untuk 18.399 pelayan publik pada dosis pertama, dan 17.250 orang dosis kedua. Sedangkan untuk kelompok Lansia yang telah divaksinasi dosis pertama mencapai sebanyak 12.786 orang dan 8.306 orang pada dosis kedua. Sementara itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi kembali menegaskan kepada seluruh jajarannya untuk kembali meningkatkan kewaspadaan. Hal yang sama juga diminta dilakukan oleh seluruh masyarakat Jepara. Peningkatan kasus yang terjadi dalam sepekan terakhir, sudah membawa Jepara kembali masuk menjadi wilayah zone oranye. Kesadaran mengenai perlunya untuk terus menerapkan protokol kesehatan, harus terus dilakukan. Masyarakat juga diminta tidak ragu-ragu untuk mengikuti program vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Sedangkan kepada mereka yang sudah divaksi juga diminta tetap terus melakukan penerapan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan harus didorong lebih keras lagi di masyarakat. “Mari kita kembali memberikan perhatian serius lagi. Jangan lengah. Saat ini angka kasusnya kembali meningkat. Mungkin ini dampak dari mobilitas tinggi masyarakat yang terjadi saat Lebaran lalu,” ujarnya Minggu (30/5/2021). Terutama pada kasus menonjol yang terjadi di Wilayah Nalumsari, Dian Kristiandi secara khusus telah memerintahkan agar dilakukan monitoring secara mendetail. Di Nalumsari, diketahui ada satu pedukuhan yang harus dilakukan lock down, menyusul banyaknya warga yang terkonfirmasi positif covid 19. “Untuk Nalumsari sudah saya minta dilakukan monitoring terus. Nanti dilakukan evaluasi untuk melakukan Tindakan lanjutan yang dibutuhkan,” tambahnya. Wilayah Jepara di perbatasan Jepara dan Kudus secara khusus mendapatkan perhatian mengingat pada saat yang sama terjadi lonjakan kasus di Kabupaten Kudus. Dengan penanganan-penanganan yang terarah, pihaknya berharap jumlah kasus tidak bertambah. Penulis: Budi erje Editor: Ali Muntoha