Kegiatan Pasca Lebaran Picu Peningkatan Kasus Covid – 19

pada Sabtu, 29 Mei 2021
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto menyebut bahwa sampai saat ini Kabupaten Pati belum mengalami lonjakan kasus Covid – 19 meskipun mulai memasuki bulan Mei 2021 terjadi peningkatan kasus.

Mulai awal ramadan sampai dengan lebaran, Pemkab Pati telah berupaya melakukan pengetatan dan pembatasan di semua lini demi menekan kasus persebaran Covid – 19. Namun, justru pasca lebaran mulai terjadi peningkatan kasus Covid – 19 kembali.

Peningkatan kasus Covid – 19 tak hanya di Kabupaten Pati saja melainkan di daerah lain juga. Sebagai contoh adalah Kabupaten Kudus yang saat ini mengalami lonjalan kasus kasus Covid – 19 mencapai lebih dari 800 warga yang positif sehingga menjadikan Kabupaten Kudus zona merah. Tak hanya itu, sejumlah desa pun terpaksa di lockdown agar persebaran tidak meluas.

“Berdasarkan data dan evaluasi per hari, minggu dan per bulan, peningkatan drastis terjadi bulan Desember 2020. Januari sampai Maret sempat menurun dan landai, dan kembali mengalami peningkatan sebelum lebaran sampai dengan sesudah. Jadi sejauh ini Kabupaten Pati belum pernah mengalami zero kasus”, ungkap Bupati saat memimpin rapat evaluasi dan antisipasi Covid – 19, di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (29/5/2021).

Bupati mengungkapkan, sejak awal pandemi sampai dengan saat ini, Kabupaten Pati belum pernah menangani pasien yang dirawat di rumah sakit sebanyak 88 orang. Meskipun dari jumlah tersebut, tersebar di beberapa rumah sakit di Pati. Serta, ada juga pasien rujukan dari daerah lain.

“Awalnya hanya sekitar 40 pasien. Namun sekarang meningkat menjadi 88 pasien. Itu berarti peningkatannya lebih dari 100%. Oleh karena itu, lebih baik kita melakukan tindakan pencegahan dari pada menindaklanjuti”, imbuhnya.

Kepada para camat, kades, puskesmas dan pihak terkait yang mengikuti rapat tersebut secara virtual Bupati berpesan agar semuanya dapat bekerja keras melakukan tindakan pencegahan agar tak terjadi lonjakan kasus Covid – 19.

Adapun kebijakan yang pihaknya terapkan dalam rangka melakukan pencegahan ialah melakukan pengetatan bahkan penutupan di sejumlah lokasi yang biasa menjadi pusat kerumunan. Diantaranya ialah lokasi wisata religi dan wisata alam.

“Jadi untuk wisata religi dan wisata alam kita lakukan pengetatan bahkan sementara ditutup selama dua pekan kedepan, ada surat edarannya. Kemudian halal bi halal, sebab masyarakat diam – diam melakukan acara halal bi halal dengan mendatangkan massa. Saat ini halal bi halal bisa dilakukan virtual maupun hybrid”, tegasnya.

Bukan bermaksud menghalangi, namun semua demi mencegah terjadinya klaster. Sebab selama puluhan tahun dalam kondisi normal, masyarakat tidak pernah dilarang dalam menggelar halal bi halal dalam skala besar. Namun sekarang ini kondisi adalah pandemi Covid – 19.

“Begitu juga dengan warga yang akan menggelar acara pernikahan, saya tidak melarang, tapi harus dibatasi. Berdasarkan grafik, manakala terdapat aktivitas masyarakat yang tinggi diikuti pula peningkatan kasus Covid – 19. Dan dari 21 kecamatan, Kecamatan Pati yang paling tinggi. Yang meninggal banyak, yang terkonfirmasi banyak, yang dirawat juga banyak”, pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di Pati menerima rujukan pasien Covid – 19 dari daerah lain. Seperti contohnya di RS KSH Pati yang menerima 42 pasien Covid – 19, 25 diantaranya dari Kabupaten Kudus dan sisanya dari daerah lain. (Er)

The post Kegiatan Pasca Lebaran Picu Peningkatan Kasus Covid – 19 appeared first on Seputar Muria.