Gas Pol Tekan Angka Stunting di Pati, Pemkab Gelar Webinar

pada Kamis, 20 Mei 2021
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Bappeda Pati menggandeng sejumlah OPD dan stakeholder terkait menggelar rapat koordinasi rembuk stunting di Pendopo Setda Kabupaten Pati, Rabu (19/5/2021).

Kepala Bappeda Kabupaten Pati, Pujo Winarno dalam sambutannya menyebut, tujuan dari rembuk stunting ini guna menyampaikan hasil analilis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah.

“Juga untuk menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi dan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintergasi di Kabupaten Pati”, jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan rembuk stunting ini merupakan rangkaian dari delapan aksi pencegahan konvergensi stunting yang dilaksanakan tahun 2021 ini.

“Adapun 8 aksi itu ialah, yang pertama adalah, analisis situasi program penurunan stunting, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, penyusunan peraturan bupati tentang peran desa, kader pembangunan manusia, managemen data, pengukuran dan puiblikasi, dan yang terahir yaitu review kinerja tahunan”, paparnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Hartotok menyampaikan, komitmen konvergensi dari stakeholder dan OPD terkait di Kabupaten Pati dalam terjun ke desa lokus untuk intervensi sangat diharapkan dan memang sudah dianggarkan meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid – 19.

“Untuk kapan dimulainya, kita tidak menunggu lagi. Usai rakor ini kita segera terjun ke lapangan ke 12 lokus dengan cara kroyokan”, ujarnya saat diwawancarai.

Wakil Bupati Pati Saiful Arifin menyampaikan, sumber daya alam pada sektor pertanian maupun perikanan di Kabupaten Pati dapat mendongkrak sumber protein dan gizi guna menekan angka kasus stunting.

Selain itu, berbagai program penanganan penurunan angka stunting pun juga banyak tinggal bagaimana dapat implementasikan sesegera dan semaksimal mungkin.

“Kita bersama – sama berupaya melaksanakan program – program yang ada dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten Pati. Ini merupakan tugas kita yang mana di tahun sebelumnya telah dikerjakan sebaik mungkin pada 12 lokus yang ada”, ujarnya.

Namun, lanjut Saiful Arifin, karena di Kabupaten Pati terdapat 401 desa dan 5 kelurahan, pihaknya mengajak semua pihak yang terlibat menggencarkan program penurunan stunting secara ‘kroyokan’ di masing – masing desa.

Wabup menyebut, terdapat regulasi yang mengatur bahwa dana desa dapat dipergunakan untuk penanganan stunting. Memang diperbolehkan dan diatur sedemikian rupa agar dapat membantu menekan kasus stunting di Pati.

“Jangan sampai timbul kesalahpahaman tentang hal tersebut. Sasaran penggunaannya harus tepat. Apabila sasarannya anak usia 0 – 2 tahun, maka dengan menurunnya angka stunting, 20 sampai 30 tahun lagi anak – anak tersebut dapat menjadi generasi penerus andalan desa”, jelasnya.

Pihaknya pun mengajak Dinkes serta bidan desa untuk dapat bersinergi dengan para pemuda desa, penggerak desa maupun karang taruna dalam penanganan stunting di desa setempat. Tentunya hal tersebut didukung dengan perencanaan dan program yang tepat.

Di akhir webinar, dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama oleh Wakil Bupati, Dinkes Pati, Bappeda Pati, Disdagperin Pati serta perwakilan DPRD. (Er)

The post Gas Pol Tekan Angka Stunting di Pati, Pemkab Gelar Webinar appeared first on Seputar Muria.