Anggota Komisi E DPRD Jateng Dorong Pelaksanaan PTM dengan Prokes Ketat

pada Selasa, 18 Mei 2021
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Pandemi Covid – 19 yang melanda lebih dari satu tahun menimbulkan dampak yang luar biasa pada sejumlah sisi kehidupan masyarakat.

Dampak yang ditimbulkan diantaranya adalah meningkatnya jumlah pengangguran karena perusahaan yang tak mampu harus memberikan upah atau gaji. Serta lulusan SMA sederajat maupun lulusan universitas yang bingung untuk mendapatkan pekerjaan.

Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Muh Zein Adv menyampaikan bahwa pandemi memang menimbulkan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan. Bahkan pihaknya juga telah mendapatkan banyak laporan dan data yang masuk terkait hal tersebut.

“Sudah kita bahas di tim LKPJ Provinsi Jawa Tengah juga sudah kita evaluasi secara internal di Komisi E bersama dinas terkait. Dan memang, efek dari pandemi sangat luar biasa”, ujarnya saat diwawancarai di sela acara sarasehan Komunitas Mahasiswa Pelajar Pati di Pendopo Kabupaten Pati, Selasa (18/5/2021).

Tak hanya pengangguran saja, namun timbul masalah yang lain yaitu menikah di usia muda. Bahkan persentasenya bervariatif, ada yang meningkat sampai 10%, 15% dan seterusnya.

“Jadi anak – anak yang seharusnya duduk di bangku kelas 2 atau 3 SMA, dari pada sekolah tidak dibuka mending menikah saja. Itu anggapan yang muncul. Ternyata laporan dari Dinas Perlindungan dan Anak dan Perempuan banyak serta angka putus sekolah pun tergolong tinggi”, imbuhnya.

Pihaknya menyebut, angka putus sekolah dapat terjadi disebabkan oleh banyak faktor. Diantaranya orang tua yang kesulitan membeli pulsa, kuota, handphone dan dari pada sekolah tidak yang belum jelas yaitu daring, mereka lebih memilih tidak melanjutkan sekolah.

“Ada juga faktor penyebab putus sekolah yang lain. Yaitu, anak – anak sudah bekerja di saat mereka seharusnya masih memiliki hak untuk bersekolah. Mereka bekerja di usia anak – anak yang mana itu belum waktunya bagi mereka”, tegasnya.

Parahnya, lanjut Muh Zein, terjadi peningkatan 3% – 5% pada anak – anak yang kecanduan bermain game online. Mereka bermain dari malam sampai dengan waktu subuh, dan mereka tidak mengikuti sekolah daring. Hal ini terjadi karena kurangnya kontrol dari orang tua maupun orang terdekat.

“Maka, saya termasuk pihak yang mendorong untuk mempersiapkan di bulan Juli 2021 nantinya agar seluruh satuan pendidikan sampai dengan perguruan tinggi harus berani membuka pembelajaran tatap muka. Yang tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat”, paparnya.

Meskipun mendorong terlaksananya pembelajaran tatap muka, namun pihaknya menegaskan bahwa hal tersebut juga harus sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku tentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tengah kondisi pandemi Covid – 19.

“Bagi saya, ini salah satu upaya menyelamatkan masa depan anak. Sebab, menyelamatkan anak dalam hal kesehatan bukan berarti membiarkan mereka sebebas – bebasnya. Justru, dengan pembelajaran tatap muka menimbulkan 2 dampak. Yaitu, di sekolah mereka menerapkan protokol kesehatan dan dikawal oleh pihak sekolah. Dalam aspek pendidikan pun masa depan lebih terjamin”, pungkasnya.

Sejauh ini, ia menegaskan bahwa tidak ada yang menjamin anak – anak dalam hal kesehatan dan pendidikan. Hal tersebut lah yang harus dipahami oleh semua pihak. (Er)

The post Anggota Komisi E DPRD Jateng Dorong Pelaksanaan PTM dengan Prokes Ketat appeared first on Seputar Muria.