Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto bersama dengan Wakil Bupati Saiful Arifin dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Pati menyerahkan bantuan keagamaan secara simbolis di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (3/5/2021).
Dengan menerapkan protokol kesehatan, yang hadir untuk menerima bantuan tersebut tak lebih dari 50 orang saja. Bantuan diberikan oleh bupati dan wakil kepada perwakilan penerima yang hadir.
Kepala Dispermades Pati Sudiyono mengatakan bahwa bantuan keagamaan ini merupakan program rutin sejak Bupati Haryanto menjabat di periode pertama sampai dengan sekarang. Untuk di tahun 2021 ini, jumlah penerima sebanyak 6.996 tempat ibadah / lembaga keagamaan.
“Bantuan yang diberikan ini merupakan wujud perhatian dari pemerintah daerah dalam hal keagamaan. Yakni peran serta pengurus tempat ibadah untuk meningkatkan dan membina akhlak”, ujarnya.
Adapun bantuan yang diberikan pada kesempatan kali ini tiap tempat ibadah mendapat bantuan sebesar Rp 750.000. Nominal bantuan yang diberikan selalu mengalami kenaikan, mulai dari Rp 250.000, Rp 500.000 hingga Rp 750.000.
Sementara Bupati Pati Haryanto menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 2 kali ramadan yakni tahun 2020 dan 2021, bantuan keagamaan memang terganggu lantaran adanya pandemi Covid – 19. Sehingga dalam 2 tahun tersebut, meskipun nominalnya sama, namun tidak terjadi pengurangan.
“Bantuan yang sudah diberikan agar segera direalisasikan untuk selanjutnya diberikan pada pengurus lembaga keagamaan. Jangan sampai bantuan tersebut malah mendekam di rekening kepala desa. Terlebih bantuan ini diserahkan secara serentak. Tujuaannya adalah untuk sedikit memberikan tali asih di bulan ramadan”, jelasnya.
Bupati menegaskan, apabila pihaknya tidak gigih mempertahankan program bantuan tersebut, maka bisa terdampak refocussing. Adapun sejumlah program yang tidak terkena refocussing ialah, bantuan lembaga keagamaan dan bantuan guru TPQ / madin.
“Oleh karena itu, untuk membangun karakter dari anak – anak memang memerlukan peran serta dari lembaga keagamaan, begitu pula dengan pondok pesantren”, paparnya.
Bupati Haryanto menilai bahwa pendidikan karakter atau budi pekerti memang sangatlah penting agar generasi penerus tidak mengalami krisis moral. Sebab seperti krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan masih bisa ditangani.
“Namun, apabila sampai mengalami krisis moral, dampaknya akan buruk. Sebab, dengan mengalami krisis moral, dampaknya seperti hilang kepatuhan atau ketaatan, tidak punya unggah – ungguh pada guru maupun kyai dan seterusnya”, pungkasnya. (Er)
The post Bupati Salurkan Bantuan untuk Lembaga Keagamaan appeared first on Seputar Muria.