[caption id="attachment_204554" align="alignleft" width="880"] Salah satu petugas Kantor Pos mengambil gambar salah satu penerima BST di Pati. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Sebanyak 9.947 dari 39.760 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kabupaten Pati, datanya dinyatakan tidak valid. Hal itu setelah dilakukan validasi ulang, rupanya ada banyak KPM yang dinyatakan sudah tidak layak mendapatkan BST tersebut. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin pada Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati Tri Haryumi mengatakan, seharusnya para KPM tersebut mendapatkan BST pada Maret-April 2021 ini. Namun karena ada kesalahan saat input data maupun verifikasi lapangan, sehingga datanya tidak valid. "Rekeningnya kosong, karena invalid. Artinya ada NIK yang tidak valid. Ada yang sudah meninggal, ada yang sudah pindah. Itu yang mengeksekusi langsung dari Kemensos," katanya, Kamis (29/4/2021). Padahal, pada periode penerimaan bantuan sosial sebelumnya, mereka menerima bantuan langsung tunai ini. Dan pada bulan April ini merupakan terakhir penyaluran BST dari pemerintah pusat. Alhasil jika dilakukan perbaikan data pun akan sia-sia. "Artinya percuma jika diperbaiki. Gimana lagi kita tidak bisa apa-apa. Dan ini April kan sudah selesai. Otomatis 9.947 itu hilang tidak dapat bantuan lagi," paparnya. Ia menuturkan alasan berhentinya penyaluran BST dari pusat ini dikarenakan tidak ada anggaran lagi di Kemensos. Anggaran dari pusat saat ini, lanjutnya lebih difokuskan untuk vaksinasi. Sehingga anggaran bantuan sosial kepada masyarakat dikurangi. "Kalau tidak ada anggarannya mau gimana. Di pusat kalau tidak ada anggarannya kan langsung berhenti. Karena untuk alokasi anggaran ganti untuk vaksin," jelas Haryumi. Ia menambahkan penerima BST tetap bisa menerima bantuan sosial dari pemerintah jika berkenan beralih ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. "Orang yang tidak mampu dapat diperbaiki NIK-nya terus dimasukkan aplikasi sign engine. Masuk mendaftar ke BPNT itu bisa. Kalau pengen masuk ke BPNT aplikasinya harus diubah," pungkasnya. Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha