[caption id="attachment_126184" align="alignleft" width="880"] Ilustrasi[/caption] MURIANEWS, Kudus – Belakangan terakhir banyak keluhan dari masyarakat soal seringnya listrik padam pada petang hingga malam hari. Bahkan padamnya pun bukan hanya dalam kurun waktu yang sebentar, tapi hingga berjam-jam. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kudus yang wilayah kerjanya berada di lima Kabupaten di eks- Karesidenan Pati pun menanggapi hal tersebut. Lima Kabupaten itu yakni Kabupaten Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Blora. Manajer Bagian Jaringan PLN UP3 Kudus M Gati mengatakan, PLN sudah memastikan pasokan jaringan listrik mencukupi di bulan Ramadan hingga Lebaran nanti. Dari sepuluh gardu induk yang ada, memiliki daya siap pasok sebanyak 1.020 megawatt. "Saat ini mengalami lonjakan drastis daya puncak yakni 544 megawatt, jumlah tersebut naik 10 persen dari sebelum puasa, " katanya, Senin (26/4/2021). Ada sejumlah faktor yang menurutnya memengaruhi gangguan jaringan listrik. Seperti faktor internal seperti kerusakan jalur hingga gangguan gardu. [caption id="attachment_215103" align="alignleft" width="880"] Manajer PLN ULP Kudus Kota Mustopa Rizal (Berkacamata) dan Manajer Bagian Jaringan PLN UP3 Kudus M Gati. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] Dan faktor eksternal seperti, gangguan binatang, umbul-umbul, pohon roboh, hingga angin kencang. Apalagi, lanjut dia, lonjakan memang terjadi mulai bulan Ramadan antara pukul 17.00-23.00 WIB. Di mana menimbulkan kejadian di gardu yang mengalami over atau kejadian tidak seimbang pada trafo. "Satu trafo memiliki dua jalur, misal jalur kantor dan jalur rumah tangga. Dim ana ketika salah satu mengalami lonjakan, maka akan terjadi gangguan," ucapnya. Padahal, di awal tahun pihaknya sudah melakukan manajemen trafo penyeimbang beban di 280 titik, untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan. Namun, lonjakan beban bukan hanya di ratusan titik tersebut. "Artinya sudah cukup banyak yang kami antisipasi, tapi lonjakan memang luar biasa. Karena itu kami tetap lakukan pemeliharaan sisi trafo maupun pemerataan beban, jadi nanti saat naik tidak berat sebelah, " ungkapnya. Sementara Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kudus Kota Mustopa Rizal menyatakan, selama bulan Ramadan memang terjadi padam di beberapa wilayah daerah kerjanya. Dalam satu hari di awal bulan Ramadan rata-rata bisa terjadi gangguan di 20 titik trafo. "Yang menjadi lama memang membutuhkan antrean, padahal 48 personel sudah bergerak dan stanby 24 jam. Saat maintenance trafo juga tidak bisa langsung nyala, butuh waktu tunggu waktu selesai panas 15-30 menit, " jelasnya. Pihaknya juga meminta maaf kepada masyarakat di mana masih ada keterbatasan selama bulan Ramadan ini. Dari awal tanggal 1-10 Ramadan tercatat ada 208 trafo yang terganggu pada jam-jam tersebut, dari total 3.068 trafo terpasang. "Untuk itu, untuk masyarakat Kudus dan sekitarnya kami memohon maaf atas ketidaknyamanya. Sebenarnya kami sudah antisipasi itu, dan ini sudah berangsur turun. Terakhir hanya ada di dua lokasi yang masih padam," pungkasnya. Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha