WARTAPHOTO.NET. PATI – Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah, Muh Zen mengatakan bahwa pendidikan di pesantren paling tahan terhadap surutnya kegiatan pembelajaran di masa pandemi. Hal itu diungkapkan saat ia menjadi narasumber Talkshow Ramadhan yang digelar PAC GP Ansor Kecamatan Pucakwangi, (24/4/2021).
“Saat ini pesantren harus diperhatian secara serius. Model pembelajaran berbasis mukim membuat kegiatan belajarnya tetap berjalan dengan baik meski sempat dihadang isu-isu klaster pesantren,” jelas dia.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebut jika nilai-nilai pendidikan pesantren yang mengedepankan akhlak dan kesalehan sosial menjadi harapan saat situasi memburuk. Ia menyampaikan komitmennya untuk memastikan bahwa pendidikan dan kesehatan menjadi hal yang wajib dipenuhi saat ini.
“Melalui kerjasama dan dukungan semua pihak. Protokol kesehatan harus diterapkan. Tak usah takut dengan Covid-19 selama cara menghadapinya benar. Maka kegiatan pendidikan bisa berjalan lagi dengan baik,” jelas dia.
Muh Zen juga menjelaskan jika saat ini penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi hal yang sangat mendesak untuk dilakukan. Pasalnya, berdasarkan temuannya di lapangan angka siswa putus sekolah akibat pandemi Covid-19 terus merangkak naik. Hal tersebut diyakini membuat indeks kualitas sumberdaya manusia ikut merosot.
Meski tak menyebutkan angka pasti, ia menyatakan ada sejumlah faktor yang mendorong fenomena tersebut. Kasus putus sekolah paling banyak dialami anak SMA sederajat.
“Banyak yang lebih memilih bekerja, merantau. Sebab perekonomian orangtuanya merosot karena pandemi Covid-19,” terang dia.
Selanjutnya ia menyebut pernikahan dini menjadi faktor penyebab putus sekolah. Banyak orangtua yang khawatir anaknya terjebak bergaulan bebas memaksa memilih pernikahan sebagai solusi.
“Ini juga miris. Orangtua memilih menikahkan putera-puterinya sebab tak terkontrolnya pergaulan selama pandemi Covid-19. Mereka merasa tak mampu senantiasa mengawasi anaknya dirumah,” tambah dia.
Ia mengaku saat ini sedang menyiapkan Perda Perlindungan Anak dengan para koleganya. Dengan tujuan melindungi anak-anak agar tetap mendapatkan pendidikan dengan semestinya.
“Bahkan ada di satu kabupaten angka putus sekolah naik hingga 4 persen. Kami juga menerima informasi dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) tentang anak-anak yang tak mau belajar sekolah sebab kecanduan gim online,” tandas dia.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen
Artikel Muh Zen: Pendidikan Pesantren Paling Tahan Jalankan Pembelajaran di Masa Pandemi pertama kali tampil pada wartaphoto.net.