Rembang, Mitrapost.com – Sejumlah nelayan di Desa Jati Sari Kecamatan Sluke tidak melaut selama 20 hari. Pasalnya beberapa hari terjadi cuaca buruk dan ombak besar di pesisir laut Rembang.
Cuaca buruk yang berdampak pada tingginya gelombang membuat nelayan mengurungkan niat ke laut. Bahkan beberapa kapal nelayan karam dihantam gelombang besar.
“Semalam ini ada kapal yang karam, padahal sudah di pantai. Ya karena ombak besar,” ujar Sadiman salah satu nelayan.
Ia juga mengakui jika nekat berangkat ke laut akan menelan kerugian yang cukup besar. Hasil yang di dapat tidak akan sepadan dengan biaya yang di keluarkan.
“Ini sepi nelayan sudah lama, sudah 20 hari kira-kira pengangguran. Kalau berangkat rugi” tuturnya.
Baca juga : Terapkan Protokol Kesehatan, Pantai Blebak Tetap Buka di Tengah Pandemi Covid-19
“Tapi ada yang kembali ke laut. Tapi sedikit. Nekatlah. Tapi ya rugi. Modalnya saja 300 ribu, untuk solar, makan sama oli setiap harinya,” jelasnya.
Sadiman memperkirakan kerugian itu karena harga ikan yang semakin menurun setiap harinya. Ia mengaku harga ikan sekarang hanya 2 ribu perkilonya tidak akan cukup menutup biaya oprasional.
Penurunan harga pada hasil tangkapan nelayan menurut Sadiman tidak hanya diakibat oleh kualitas ikan. Ia mengakui pandemi juga turut menyumbang anjloknya harga.
“Awalnya sebelum corona 5 ribu sekarang 2 ribu. Di kali hasil yang tak seberapa setiap harinya. Gak cucuk. Buat ngopi aja kurang,” pungkasnya.
Sekarang Ia dan beberapa rekannya sering di pantai untuk menjaga kapal-kapal yang ada. (*)
Baca juga :
Sempat Jaring Ikan di Pantai Prawean, Warga Sinanggul Ditemukan Tenggelam Peduli Dampak Covid-19, TNI Polri Jepara Bagikan 200 Nasi Kotak Wisata Gratis, Mangrove Tapak Semarang Bisa Jadi Pilihan Liburan Akhir Pekan
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
The post Gelombang Besar, Nelayan Pilih Tak Melaut appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.