[caption id="attachment_213190" align="alignleft" width="880"] Ilustrasi. (Antara)[/caption] MURIANEWS, Klaten – Oknum perwira polisi di Polsek Juwiring, Klaten, Iptu G, yang digerebek warga Jetis dinonaktifkan dari jabatannya. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolsek Juwiring, Iptu Sumardi. Penonaktifan tersebut dilakukan setelah Iptu G mengakui perbuatannya setelah digerebek warga Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Sabtu (10/4/2021) malam. Saat itu, Iptu G bertamu ke rumah T yang merupakan istri sah bos kelapa sawit di Kalimantan. Baca: Bertamu ke Rumah Istri Orang Malam-Malam, Oknum Perwira Polisi di Klaten Ngumpet di WC saat Digerebek Warga Saat berduaan di rumah T dengan lampu penerangan di teras dimatikan, warga yang sudah mengintai kedatangan Iptu G langsung mengepung rumah tersebut sekaligus menggerebeknya. Ketua RT Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Heru Susanto, berperan mengetuk pintu rumah milik MT. Meski sempat mengelak, MT tak berkutik saat perwakilan saudara dan salah seorang perangkat desa (perdes) menemukan Iptu G di lantai II di rumah MT. Kapolsek Juwiring Iptu Sumardi mengaku kaget dengan kejadian itu. Dia menuturkan Iptu G bakal memasuki usia pensiun dalam waktu 1,5 tahun-2 tahun mendatang. Pascadigerebek warga, perwira polisi yang menjabat sebagai Wakapolsek Juwiring tersebut dinonaktifkan dan diwajibkan menjalani apel di Polres Klaten. Baca: Viral Video Oknum Polwan Pati Kepergok Suami saat Bermesraan di Kamar Hotel Semarang "Pak wakapolsek itu orangnya rajin. Dalam menjalankan tugas, kami selalu bergantian. Saya kaget juga mendengar kejadian itu. Saya juga malu sekali. Saya tak mengira. Pak wakapolsek itu sudah mendekati usia pensiun," kata Kapolsek Juwiring, Iptu Sumardi, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu, seperti dikutip Solopos.com, Jumat (16/4/2021). Iptu Sumardi berharap kejadian Wakapolsek Juwiring digerebek warga tak menimpa anggota Polsek lainnya. Selaku pimpinan di Polsek Juwiring, Iptu Sumardi selalu menekankan ke anggotanya agar menaati peraturan di mana pun dan kapan pun. "Untuk sekarang, jabatan wakapolsek di sini kosong," katanya. Sebelumnya, Ketua RT Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Heru Susanto, mengatakan Iptu G sering bertamu ke rumah MT hingga larut malam. Hal itu berdasarkan informasi yang diperoleh dari warganya. Baca: Empat Warga Demak Diringkus Polisi Grobogan Gara-Gara Narkoba "Saya itu berteman baik dengan Pak Iptu SGY. Kami sama-sama pernah menjadi komite di SMP Juwiring. Tapi yang dilakukan Pak Iptu G berada di kampung yang ada etika dan lainya. Di kampung itu pakai rasa," katanya. Heru Susanto mengatakan Iptu G telah lebih dari tiga kali berkunjung ke rumah MT. Saat berkunjung, kondisi rumah MT hanya dihuni IRT tersebut. Sedangkan suaminya bekerja di Kalimantan dan dua anaknya keluar rumah (anak perempuan sudah menikah, anak laki-laki kuliah di Solo). "Warga itu melihat lebih dari tiga kali. Jauh sebelum kejadian itu, Iptu G ini sempat menyopiri mobil yang ditumpangi T saat ikut resepsi di Sragen sekitar tiga bulan lalu. Anaknya Mbak T yang laki-laki memang emosi saat tahu ibunya dan Iptu G di rumah,” katanya. ”Begitu datang, dia sudah geber-geber sepeda motor. Saya sendiri maklum kalau dia emosi. Tapi selama emosi tak ada main hakim sendiri. Hal itu termasuk warga di RW 002 yang ikut mengepung rumah MT saat kejadian" imbuhnya. Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com