Seputarmuria.com, PATI – Sejumlah isu strategis menjadi pokok bahasan diskusi antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Pati dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Pati, Selasa (30/3/2021).
Mengikuti rangkaian Musrenbang tersebut secara virtual, Kadin Pati yang diwakili oleh Wakil Ketua Kadin Pati Subaskoro menyoroti sejumlah isu strategis yang perlu ditindak lanjuti demi kemajuan dan kesejahteraan Kabupaten Pati.
Adapun sejumlah isu strategis yang pertama terkait peran dan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Pati. Kadin mempertanyakan, apakah BUMD yang ada telah maksimal dalam membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) atau belum.
“Apakah sudah maksimal dalam membantu meningkatkan PAD? Ataukan cenderung perlu menciptakan BUMD baru guna mendongkrak PAD dan perekonomian di Kabupaten Pati? Tentunya BUMD yang bergerak di sejumlah sektor seperti pertanian, perikanan, peternaka dan seterusnya”, ujarnya saat memberikan pertanyaan melalui virtual.
Baik BUMD yang telah ada maupun nantinya diciptakan BUMD baru, Kadin berharap dapat menunjang perekonomian di Kabupaten Pati.
Selain itu, pria yang akrab disapa Baskoro ini juga menyoroti terkait impor garam. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah semaksimal mungkin dapat menekan impor garam yang masuk di Kabupaten Pati.
Menanggapi sejumlah masalah strategi tersebut, Bupati Pati Haryanto mengakui baik kebijakan impor garam, beras bahkan ikan pihaknya mengakui tidak sependapat dan kurang menyetujui hal tersebut.
“Seharusnya daerah – daerah penghasil garam ini dikumpulkan terlebih dahulu. Lalu di pastikan apakah produksi garam yang ada dapat mencukupi kebutuhan secara nasional. Begitupun dengan beras, daerah – daerah yang surplus dikumpulkan seperti Pati, Sragen, Klaten dan seterusnya. Di total surplusnya berapa”, jelas Bupati.
Menurut Bupati, apabila daerah surplus beras tersebut dapat mencukupi kebutuhan nasional, maka tidak perlu ada kebijakan impor. Tak beda dengan garam, Bupati menyebut kebutuhan di Pati tercukupi bahkan surplus.
Sedangkan terkait BUMD, Bupati menjelaskan di Kabupaten Pati yang masih terus berjalan seperti PDAM, BKK, Aneka Jaya, BPR Bank Daerah dan seterusnya. Sejauh ini, BUMD tersebut masih memberikan kontribusi cukup baik pada daerah.
“Sejauh ini, BUMD tersebut berjalan dengan baik dan terus menopang PAD. Menurut saya semuanya sehat dan tidak ada masalah. Apabila mau membentuk BUMD baru, harus benar – benar dikaji secara mendalam. Sebab, usaha yang sudah berjalan lama saja pendapatannya belum relatif maksimal, apalagi yang baru”, papar Bupati.
Oleh karena itu, Bupati menegaskan bahwa saat ini belum dibutuhkan untuk membentuk BUMD yang baru. Melainkan memaksimalkan yang telah berjalan. (Er)
The post Sampaikan ke Bupati, Kadin Pati Tak Ingin BUMD Macet dan Ada Produk Impor appeared first on Seputar Muria.