PATINEWS.COM – KOTA,
Bupati Pati Haryanto, menghadiri Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) pada Lingkungan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis 11 Juni 2020.
“Tak henti hentinya kita berkarya untuk mengurangi sekaligus menghilangkan korupsi di muka bumi. Ini adalah upaya instansi-instansi untuk mewujudkan pembangunan zona intergritas wilayah bebas korupsi,” ujar Bupati.
Meski begitu, lanjut Haryanto, untuk menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) tidaklah mudah karena dalam pembangunan zona integritas terdapat tahapan dan persyaratan yang harus dilalui oleh setiap unit kerja yang diajukan secara berjenjang.
“Seperti pengajuan zona intergritas oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ), Disdukcapil dan RSUD setelah melalui penilaian dari Kementerian PAN-RB, ternyata ada beberapa tahapan yang harus diulang,” sambungnya.
Terkait penilaian, menurut Bupati, tidak hanya dari unsur intern saja, tetapi harus melibatkan unsur ekstern seperti akademisi, lembaga sosial masyarakat dan khususnya dari kementrian PAN-RB.
“Pencanangan wilayah bebas korupsi ini adalah salah satu upaya untuk menciptakan pemerintahan yang good and clean governance. Kita semuanya berupaya dan BPS Pati telah menempuh berbagai upaya menuju terwujudnya WBK dan WBBM, di antaranya sensus penduduk daring yang dilakukan belum lama ini,” terang Bupati.
Ia pun menyampaikan ucapan selamat terkait sensus onlinedi Pati yang responsnya cukup bagus. “Terdapat 353 ribu KK yang ikut sensus online, selebihnya akan sensus secara manual pada September mendatang,” beber Bupati.
Sementara itu, Kepala BPS Pati Anang Sarwoto menuturkan, pihaknya telah menjalankan proses pembangunan zona integritas sejak 2018.
“Ini merupakan kerja keras. Semua pihak harus punya pola pikir dan budaya kerja yang sama sehingga pembangunan zona integritas bisa dicapai. Puji syukur semua syarat sudah kami penuhi, semua ini upaya seluruh jajaran BPS Pati dalam mewujudkan birokrasi bersih dan melayani,” terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mewujudkan beberapa inovasi pelayanan. Di antaranya ialah membuat aplikasi PASTI (Pengumpulan Data Sektoral Terintegrasi) yang merupakan inovasi BPS Pati dalam pengumpulan data untuk publikasi “Kabupaten Pati Dalam Angka” dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
(PN/ PRK/ HMS)
Baca artikel lengkap 353 Ribu KK di Pati Ikut Sensus Online, Bupati Beri Apresiasi