Seputarmuria.com, PATI – Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengatakan bahwa dalam menyikapi pandemi Covid – 19 khususnya di Kabupaten Pati yang hampir mendekati 1 tahun ini, setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda.
Berdasarkan data yang ada, dalam kurun waktu setahun ini, kasus Covid – 19 di Indonesia tidak semakin menurun melainkan selalu ada penambahan angka kasus Covid – 19. Padahal segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat dalam menangani pandemi.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin saat rapat persiapan Gerakan Jateng 2 Hari di Rumah saja, di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (4/2/2021).
“Begitu pula dengan kita Kabupaten Pati yang tak pernah lepas mengikuti instruksi dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Kalau di pemerintah pusat mengatakan bahwa PPKM tidak efektif. Namun di Kabupaten Pati, dengan segala upaya, PPKM berhasil menurunkan sejumlah kasus Covid – 19 yang muncul. Ini kan jelas ada perbedaan”, ujarnya.
Wabup pun memberikan tanggapannya terkait Gerakan Jateng 2 Hari di Rumah Saja. Menurutnya, wajar apabila terjadi polemik terkait hal tersebut. Sebab, apabila benar – benar dilakukan butuh persiapan yang benar – benar matang.
“Kalau di masyarakat, nanti bagaimana mengantisipasinya selama dua hari? Mulai dari cari makan, pendapatan dan lain – lain. Kan tidak mungkin hanya duduk diam di rumah. Kecuali kalau pemerintah pusat maupun provinsi memberikan jaminan serta mencukupi semua kebutuhan masyarakat selama dua hari”, jelasnya.
Wabup menegaskan, apabila memang terjadi lockdown dalam 2 hari, Pemkab Pati jelas tidak mampu untuk pemenuhan semua kebutuhan masyarakatnya. Mengingat segala hal yang telah dipertimbangkan dan diperhitungkan.
“Benar apa yang disampaikan oleh Bapak Bupati bahwa kearifan lokal ini sangatlah penting. Oleh karena itu kearifan lokal itu kita terapkan pada kebijakan ini.
Wabup pun mengimbau semua lapisan masyarakat untuk tidak saling menyalahkan. Segala upaya telah dilakukan untuk menurunkan kasus Covid – 19. Pihaknya berharap dengan adanya vaksinasi, dapat menimbulkan hasil yang sangat baik.
“Masyarakat pun pasti sudah jenuh dengan pandemi yang hampir setahun ini. Sektor informal lah yang paling berdampak sebab tidak mendapatkan pendapatan dari pemerintah daerah. Tapi kalau sektor informal tidak bergerak, ya dapur tidak bisa ngebul”, pungkasnya.
Dengan kondisi yang demikian, pihaknya tak menginginkan sedikitpun masyarakat mengalami kesusahan. Oleh karena itu, kepada masyarakat yang bergerak di sektor informal untuk tetap produktif dengan menjaga protokol kesehatan. (Er)
The post Tanggapi Jateng di Rumah Saja, Wabup : Tak Ada Niatan Susahkan Masyarakat appeared first on Seputar Muria.