WARTAPHOTO.net.WEDARIJAKSA. Para pecinta kuliner bercita rasa pedas pasti mengenal makanan yang satu ini, petis. Meski nikmatnya bikin ketagihan dan berkeringat semangat, namun kuliner ini mudah ditemui.
Salah satu penjual petis yang cukup legendaris adalah Bu Lasi, di Desa Jetak Wedarijaksa. Puluhan tahun kedua tangannya mahir mengolah masakan petis. Saat ini dia banyak dibantu putrinya. Warungnya kecil. Hanya ada satu bangku kayu panjang dan bangku dari beton berkeramik yang menjadi tempat duduk.
Warung ini sudah menjual petis sejak 20 tahun lebih. Petis yang dijual disini basicnya daging ayam. Isiannya biasanya kepala ayam, ceker, sayap, rongkong, dan juga ada jeroan. Selain itu ada juga kikil sapi.
Petis sendiri merupakan bubur jagung yang dicampur dengan bumbu-bumbu komplit. Seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kencur, daun jeruk, dan lain-lain. Mirip bumbu untuk memasak botok.
Penyajiannya bubur jagung itu ditambah dengan kikil sapi, dan potongan-potongan bagian ayam sesuai selera. Pengunjung bisa memilih ditambah sayap atau ceker.
Proses memasaknya pun masih tradisional, masih memakai kayu bakar. Menambah cita rasa petis yang legendaris di Desa Jetak tersebut.
Warung ini buka sebentar saja. Mulai pukul 15.00 sekitar habis waktu Asar hingga pukul 18.00 sekitar waktu Magrib. Pembeli tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, harganya mulai Rp 7000 hingga 8000 rupiah.
“Pukul 18.00 biasanya sudah habis. Sekitar 200 porsi bisa kami jual setiap hari,” imbuhnya.
Warung ini buka setiap hari. Libur kecuali ada hajatan atau kegiatan penting saja.
Warung ini sudah memiliki pelanggan tersendiri. Mereka datang dari berbagai tempat. Seperti Pati, Juwana, dan sekitarnya.
“Yang khas kata pelanggan disini penyajiannya. Karena kami masih bertahan menggunakan wadah pincuk daun pisang. Kami tidak pakai mangkok. Pernah saya tidak pakai pincuk daun pisang, pelanggan komplain karena yang membuat tambah nikmat ya itu, penyajiannya,” ungkap Lasi.
Dirinya juga menceritakan bahwa selain pelanggan yang biasa datang, anak-anak kuliah dari luar daerah ketika berburu kuliner khususnya petis juga di warungnya.
“Banyak juga yang kalau pulang bungkus, ada juga yang suka nambah sambal. Pegawai-pegawai juga sering makan petis di sini. Ada juga anggota DPRD Pati dari Juwana yang sering beli. Kemarin pernah pesan banyak untuk syukurannya,” tutur Lasi.
Reporter: Arton
Editor: Revan Zaen
Artikel Petis Pincuk Bu Lasi Jetak, Kombinasi Penyajian dan Citarasa Pedas Yang Selalu Enak pertama kali tampil pada wartaphoto.net.