Munculnya Klaster Pendidikan Disebabkan Guru Tak Patuh Prokes

pada Senin, 28 Desember 2020
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Bupati Pati Haryanto mengakui bahwa para tenaga pendidik memiliki tugas yang berat dalam kondisi pandemi Covid – 19 sejak bulan Maret 2020 sampai dengan saat ini.

Bahkan pihaknya belum lama ini telah merencanakan simulasi pembelajaran tatap muka sebagai persiapan memasuki tahun 2021.

“Simulasi pembelajaran tatap muka yang telah direncanakan. Dan untuk sementara hanya dua sekolah yaitu SMPN 3 Pati dan SMPN 5 Pati”, ungkap Bupati dalam rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (28/12/2020).

Namun demikian, lanjut Bupati, belum lama ini Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan surat edaran bahwa untuk simulasi pembelajaran tatap muka ditunda terlebih dahulu.

Menurut Bupati, kebijakan yang dikeluarkan tersebut merupakan hal yang tepat mengingat semakin melonjaknya kasus Covid – 19 di Jawa Tengah.

“Kalau kata Pak Ganjar, dalam pelaksanaan sekolah tatap muka itu yang patuh justru muridnya, sedangkan gurunya malah tidak patuh. Gurunya tidak patuh sebab mereka bisa mampir kemana saja”, jelasnya.

Demi mengantisipasi bertambahnya klaster di lingkungan pendidikan, lanjut Bupati, kebijakan sekolah tatap muka pun di tunda dan dilanjutkan dengan pembelajaran secara daring.

“Saat dulu diberlakukan work from home (red, WFH) tidak ada laporan terkait munculnya kasus Covid – 19 di lingkungan pendidikan. Namun ketika daring yang dilakukan bapak ibu guru di sekolah, ternyata bapak guru banyak yang mampir kemana saja. Itu merupakan kewajaran, namun juga menjadi resiko tinggi”, pungkasnya.

Bupati menyebut pada intinya pembelajaran daring masih diberlakukan guna mengantisipasi meningkatnya klaster di lingkungan pendidikan. Selain itu, orang tua juga perlu di edukasi agar anak – anak tetap mematuhi prokes ketika keluar dari rumah. (Er)

The post Munculnya Klaster Pendidikan Disebabkan Guru Tak Patuh Prokes appeared first on Seputar Muria.