Seputarmuria.com, PATI – Jawa Tengah – Perayaan Natal tahun ini memang berbeda, karena kita bangsa Indonesia bersama bangsa lainnya turut keprihatinan dalam masa pandemi Covid – 19. Seperti halnya GITJ Karanglegi yang secara khusus pada Natal tahun ini bertepatan dengan hari ultah emas 50 tahun GITJ Karanglegi Kecamatan Trangkil.
Pendeta GITJ Karanglegi Sundoyo, M.Th. mengatakan, meski pihaknya berharap bisa merayakan dengan meriah, namun karena pandemi, pihaknya mengadakan Natal tahun ini dengan sederhana tanpa mengurangi makna yang mendalam.
“Bahwa tema Natal kali ini adalah Immanuel yang berarti Tuhan Allah menyertai kita semua, meneguhkan, mengokohkan bahwa dalam pergumulan yang berat, perjuangan melawan pandemi, kami percaya bahwa Tuhan senantiasa hadir, tidak pernah lalai untuk peduli pada kehidupan kita. Juga meneguhkan pengharapan kita untuk memasuki tahun 2021 dengan lebih semangat dengan pengharapan bahwa Tuhan akan terus memberkati dan menyertai”, jelasnya saat diwawancarai, Jumat (25/12/2020).
Dengan mematuhi protokol kesehatan, pihaknya membatasi ibadah untuk para lansia yang sakit dan anak-anak. Sebagaimana yang diimbau pemerintah dan sinode GITJ, lantaran belum bisa beribadah di gereja.
“Oleh karena itu bingkisan Natal untuk para lansia dan anak – anak sekolah minggu akan disampaikan ke rumah sekaligus dari majelis menyampaikan ucapan Natal”, ucapnya.
Demikian juga dengan aksi natal bukan hanya untuk jemaat melainkan juga orang-orang di sekitar gereja yang membutuhkan. Sekira 70 bingkisan disediakan untuk para tetangga sekitar dan yang lain.
“Kami ingin mengatakan pada masyarakat sekitar bahwa Tuhan senantiasa hadir menyertai kita semua. Mari kita bersama pemerintah, semangat melawan pandemi. Kita berharap pandemi segera berlalu”, pungkasnya.Adapun pelaksanaan Natal tersebut juga secara live streaming. Kesulitannya bila di desa adalah jaringan yang putus-nyambung, kuota juga terbatas. Tapi bukan hanya live streaming, untuk rekaman juga disampaikan ke grup WA.
“Sehingga jemaat yang tidak bisa ikut ke gereja, juga yang di luar kota, tetap bisa bersama-sama menikmati ibadah peringatan Natal dan HUT ke-50 Gereja. Jemaat yang ikut di gereja sekitar 80. Kalau normal bersama anak-anak sekolah Minggu bisa 150-an”, pungkasnya.
Sementara, salah satu lansia penderita katarak sekaligus jemaat, Mbah Kemi mengatakan rasa sedihnya lantaran perayaan Natal 2020 ini berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Namun demikian, ia mengucapkan syukur atas kepedulian dari pihak gereja.
“Puji Tuhan, tentunya senang masih mendapat perhatian dari pihak gereja. Meskipun Natal kali ini lebih sederhana, semoga tetap memberikan manfaat bagi semua jemaat maupun masyarakat”, doanya.
Dibyo selaku panitia mengatakan bahwa jumlah lansia yang mendapat perhatian ada lebih dari 70 orang. Ada yang jemaat ada pula yang non jemaat.
“Kepedulian ini kita berikan kepada mereka pada momen Natal tanpa melihat status mereka kaya atau miskin. Meskipun Natal kali ini lebih sederhana, terpenting kita tetap peduli dan berbagi terhadap sesama”, tandasnya.
Ia pun mendapat tugas menyalurkan makanan, snack dan sembako pada lansia yang tidak mengikuti peringatan Natal di gereja. Selain itu, ia pun membimbing berdoa ketika berkunjung ke rumah para lansia dan anak – anak sekolah minggu sesuai instruksi dari sinode gereja untuk dilayani dirumah. (Er)
The post Natal di Tengah Pandemi, GITJ Karanglegi Berbagi pada Lansia appeared first on Seputar Muria.