Desa Kedungsari Tayu Terima Penghargaan Nasional dari Kemendes sebagai Desa Peduli Pendidikan

pada Rabu, 23 Desember 2020
  • Berita Online

WARTAPHOTO.NET. PATI – Desa Kedungsari Kecamatan Tayu mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Unicef, sebagai desa peduli pendidikan dengan memanfaatkan data Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM), dalam rangka monitoring dan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) atau Anak Beresiko Putus Sekolah (ABPS).

Penghargaan ini diserahkan bersamaan dengan kegiatan Peluncuran Strategi Nasional Penanganan Anak Tidak Sekolah dan Diseminasi Nasional Hasil Monitoring ATS dan ABPS Akibat Pandemi Covid-19, yang digelar secara virtual oleh Kemendes PDTT, Rabu (23/12/2020).

Adapun SIPBM ATS, dilaksanakan di 33 Provinsi, 347 Kabupaten, dan 1.104 desa. Dari penilaian, hanya ada empat desa yang berhasil mendapatkan penghargaan, salah satunya Desa Kedungsari.

Menurut Bupati Pati Haryanto, Kedungsari masuk kriteria lantaran telah selesai melakukan pendataan yang dialokasikan dari APBDes Perubahan tahun 2020. Selain itu sebagai tindak lanjut dari hasil pendataan atas inisiatif desa, hasil pendataan ditindaklanjuti dengan penyusunan rencana kegiatan khususnya dalam penanganan ATS dan ABPS. Bahkan, juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan penyandang disabilitas yang dimasukkan dalam RKPDes dan APBDes tahun 2021.

“Desa ini punya nilai plus karena APBDes Kedungsari sebagian telah digunakan untuk membiayai warganya untuk mengikuti Kejar Paket C. Lalu juga mengalokasikan anggaran untuk mengikuti kursus-kursus ketrampilan untuk masyarakat desa,” terang Bupati usai menerima laporan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Pati, terkait prestasi tersebut.

Haryanto berharap, capaian ini dapat menginspirasi desa-desa lainnya di Kabupaten Pati. “Sehingga pembangunan desa tak melulu hanya fokus pada infrastruktur saja namun juga perlu memperhatikan peningkatan kualitas SDM desa yang merupakan investasi jangka panjang untuk kemajuan desa ke depan,” tegas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Pati Sudiyono mengatakan bahwa Desa Kedungsari telah melalui beberapa tahapan sebelum mendapatkan penghargaan tersebut.

“Itu melalui tahapan. Kita menjaringnya dari pusat dengan laporan. Apa yang dilakukan desa-desa seluruh Indonesia, dan ketemulah dari sekian banyak desa di Indonesia yang punya peran penting di bidang pendidikan ini,” kata dia saat ditemui Wartaphoto di ruang kerjanya.

Adapun Indikatornya, lanjut Sudiyono, yakni peran desa dalam penanganan anak putus sekolah dan anak rentan terhadap putus sekolah. “Suatu kewajiban desa. Peran pendidikan kan bukan hanya dari pemerintah (pusat maupun kabupaten), tapi di level paling bawah, karena di sana letak masyarakat ada. Yang tahu persis di lapangan kan desa,” kata dia.

Sudiyono menambahkan, selain Kedungsari, tiga desa lainnya yang mendapatkan penghargaan ialah Kabupaten Bogor Jawa Barat, satu desa di Sumatra Utara, dan satu desa di Bali.

Reporter : Putra Editor : Revan Zaen